Seperti Inilah Cara Menulis Sitasi untuk Karya Ilmiah

Cara menulis sitasi untuk karya tulisan resmi tidak boleh salah. Sebab memuat informasi atau referensi dari sumber lain yang harus valid. Pembaca perlu tahu bahwa referensi berasal dari penulis lain.

Sitasi disebut juga sebagai cuplikan. Selalu digunakan bahkan wajib ada pada karya ilmiah atau jasa penulis artikel resmi soft maupun hard copy. Pencantuman sumber merupakan kejujuran sekaligus penghormatan atas hak kekayaan intelektual.

Sehingga metode penulisannya harus benar dan tidak boleh ada kekurangan atau kesalahan sedikit saja. Maka dari itu supaya tidak salah, akan kami berikan metode penulisannya dengan baik dan benar.

Cara Menulis Sitasi dengan Baik dan Benar

Panduan penulisan kutipan dibedakan dari penempatannya dalam kalimat atau karangan penuh. Di awal atau tengah dan akhir tentu cara membuat sebuah cuplikan berbeda. Berlaku standar dalam berbagai karya ilmiah.

Macam metode penulisan sitasi juga dibedakan berdasarkan banyaknya sumber. Bisa jadi dalam karangan ilmiah mengambil 2 atau 3 sumber berbeda tahun. Ada juga yang tidak mencantumkan nama penulis.

Jadi ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk penulisannya. Maka dari itu di bawah ini kami jelaskan metode penulisannya berdasarkan peletakannya bersama dengan contohnya. Berikut ini adalah panduan penulisannya:

  1. Cara membuat penulisan di awal kalimat

Penulisan tanpa halaman langsung hanya nama pengarang dan tahun publikasi. Misalnya “Lukman (2010) menyebutkan metode untuk pemberian pupuk mikro tanaman mempengaruhi pertumbuhannya.”

Langkah menulis sitasi yang benar dengan disertai halaman, maka diawali dengan kata-kata. Misalnya “Menurut Sinora (2021:21) dalam memberikan pupuk tanaman sukulen itu mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya yang berbeda dari lainnya.”

Baca Juga : Cara Menulis Arab di Word

Untuk membuat kutipan yang berasal dari buku atau karangan dari 2 orang maka keduanya tetap ditulis. Digunakan penghubung dan, contoh “Irukawa dan Hanafi (2020) menyebutkan bahwa…” Seperti itulah metode penulisannya.

Metode penulisan sitasi yang benar untuk sumber lebih dari 2 orang penulis menggunakan singkatan penyebutan. Seperti yang digunakan pada penulisan daftar pustaka. Contoh: “Irukawa et.,al (2020) menyebutkan bahwa…”.

  1. Penulisan di akhir teks

Metode penulisan kutipan pada kalimat akhir. “Marketing online sukses menjadikan trend jual beli masyarakat berkembang (Sinyo, 2010:21). Jika tidak ada informasi halaman, penulisannya berbeda.

Yaitu cukup tulis nama spasi tahun publikasi saja. Sehingga caranya berbeda dari metode sebelumnya. Karena peletakannya ditaruh pada akhir teks. Metodenya juga akan berbeda bila ada 2 pengarang didalamnya.

Cara menulis sitasi dimana pengarangnya ada 2 orang maka tetap menggunakan penghubung “dan”. Teknis penulisannya: catatan-spasi-(nama 1 “dan” nama 2, tahun: halaman). Lebih dari 2 pengarang gunakan et.,al.

  1. Penulisan lebih dari 2 referensi

Metode menulis cuplikan tepat 2 referensi atau lebih bisa ditulis tahun terbitnya. Contoh Saptuari (2000, 2012). Penulis adalah 1 orang namun dari 2 jurnal berbeda.

Tahun terbit sama, sumber jurnal atau buku berbeda dari 1 penulis penulisannya adalah: Saptuari (2012a, 2012b). Panduan penulisan kutipan berbeda lagi jika penulis lebih dari 1 orang dan beda jurnal.

Misalnya “(Hanafi & Achmad., 2010, Saptuari, 2018; Joyce et al., 2019). Untuk penulis ketiga ini diambil dari jurnal yang pengarangnya lebih dari 3 orang, maka cukup ditulis “et al”.

  1. Panduan penulisan kutipan tanpa ada pengarang

Ada kalanya kutipan diambil bukan dari penulis perorangan. Sumber referensi dari lembaga tertentu bisa juga digunakan sesuai dengan kebutuhan.

cara menulis sitasi cukup sebut nama lembaga yang menerbitkan jurnal atau buku tersebut. Jadi metode penulisannya lebih lengkap seperti contoh yang ada di bawah ini.

Contoh metode penulisan cuplikan “Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (2009)” kemudian diikuti langsung dengan kutipan yang diambil. Atau dengan menulis “Kementerian Kesehatan (2010) menyebutkan bila” dan lain-lain.

  1. Contoh Panduan penulisan kutipan

Contohnya bisa dari buku, website, jurnal dan sumber lain seperti peraturan perundang-undangan yang masih berlaku. Ada 2 cara yaitu lengkap atau full dan brief.

Full artinya menggunakan acuan metode penulisan seperti daftar pustaka. Sedangkan brief adalah panduan penulisan kutipan yang hanya mengambil kutipan pada badan teks atau dari catatan kaki.

Contoh: Nainggolan, Haryati, et.al. (1982). Sejarah Revolusi Kemerdekaan Daerah Sulawesi Tengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ini cara menulis sitasi yang penuh sesuai sumber referensi.

Contoh lain, (dalam kutipan/catatan kaki), Nainggolan, Haryati et.al 1982. Ini panduan penulisan kutipan dalam format brief. Hanya mencantumkan nama pengarang serta tahun jurnal maupun buku dipublikasikan.

Metode pembuatan kutipan dari jurnal hampir sama dengan cara sebelumnya. Bisa menggunakan metode brief atau full. Untuk jurnal dari website dituliskan link pada akhir sumber.

Sumber berupa peraturan perundang-undangan ditulis tanpa nama. Contoh: “Undang-undang nomor 1 tahun 1974 menyebutkan”. Bisa juga “Sesuai dengan peraturan Menteri Agama tahun 2021 dan sebagainya.

Metode pembuatan kutipan dari jurnal online. Misalnya: Kim, C., Mir Usmonov, M., Lee, I. (2000). An empirical examination, 26, 102-105. Doi:xxx.xxx. Cukup dikutip “Kim, C., Mir Usmonov, M., Lee, I. (2000).

Jika jumlah penulis lebih dari 3 orang, kemudian merupakan publikasi online. Maka yang harus ditulis pada kutipan adalah nama saja. Tanggal akses tidak perlu dicantumkan.

Metode pembuatan kutipan juga bisa dilakukan otomatis menggunakan aplikasi Ms. Word di komputer. Ketika membuat suatu karangan, kemudian di dalamnya akan ditambahkan referensi. Pengisiannya akan otomatis.

Panduan penulisan kutipan dari Ms Word dimulai dari mencantumkan teks sesuai sumber. Letakkan kursor pada akhir kalimat atau setelah titik. Kemudian pilih “Insert Citation” yang ada pada menu tab reference.

Setelah terbuka kotak dialog, klik “add new source”. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog “create source”. Pilih tipe referensi maupun sumber yang dikehendaki. Misal: buku, jurnal, laporan dan lainnya.

Terdapat kolom bibliografi, ini harus diisi lengkap dengan identitas nama penulis pada bagian Author. Jika lebih dari satu, bisa menggunakan tombol add kemudian akhiri dengan “ok”.

Author bisa diisi mulai dari nama depan, tengah dan belakang. Jika pengarang adalah instansi, maka cukup pilih “Corporate Author”. Contoh metode pembuatan kutipan mengambil referensi dari kementerian pendidikan.

Judul, tahun publikasi atau tahun terbit, lembaga penerbit serta kota penerbitan juga tetap wajib diisi. Setelah selesai, periksa dulu melalui “Show All Bibliography Fields”. Setelah yakin klik “ok”.

Akan muncul “in-text” yang bisa Anda hapus, supaya tidak muncul pada daftar pustaka. Selesai membuat sumber kutipan, selanjutnya akan diarahkan ke daftar pustaka. keduanya harus di sinkronisasi dengan “reference” dilanjutkan “bibliography”.

Dengan mengikuti metode pembuatan kutipan menggunakan Ms. word Anda akan mendapatkan daftar acuan. Klik pada reference kemudian manage source. Maka seluruh daftar pustaka akan terbuka, lebih mudah untuk mengaturnya.

Pengisian otomatis bermanfaat ketika Anda membuat tulisan dalam jumlah banyak. Contoh skripsi atau jurnal online. Cara menulis sitasi yang benar memudahkan pembaca Anda menurut sumber-sumber pembangun tulisan.