Cara Melakukan Riset Keyword untuk Tempati Ranking 1 Google

Artikel.co.id – Cari tahu cara melakukan riset keyword untuk membuat artikel menempati ranking pertama di halaman pertama Google. Kata kunci dalam artikel menentukan kemunculan artikel Anda di internet setelah para pengguna menuliskan kata kunci tertentu.

Untuk menuliskan artikel dengan tema tertentu membutuhkan riset kata kunci yang paling sesuai dan paling banyak dicari orang. Anda tidak bisa menduga-duga sendiri apabila ingin membuat konten tulisan mampu bersaing dengan para kompetitor yang bahasannya sama.

7 Cara Melakukan Riset Keyword

Tantangan saat ini untuk para penulis konten online bukan hanya kompetensi menulis secara teknis. Namun juga kompetensi untuk bisa mendorong konten tulisannya ke halaman pertama mesin pencari dengan melakukan penelitian terhadap kata kunci seperti berikut:

1. Mempelajari Topik Artikel dengan Baik

Hal pertama yang bisa dilakukan terkait cara melakukan riset keyword adalah mempelajari dan memahami topik artikelnya dengan baik. Karena nantinya kata kunci yang diterapkan harus sangat berhubungan erat dengan topik tulisannya untuk efektivitas pencarian.

Saat fokus terhadap niche atau topik maka Anda bisa melihatnya dari berbagai sudut pandang penting. Contohnya, dengan melirik jenis kelamin target pembaca, usia, keinginan target pembaca, apa yang belakangan ini dibicarakan, sampai dengan kira-kira gajinya.

Berbagai penelitian tersebut menjadi begitu penting ketika artikel yang ditulis berhubungan dengan bidang komersial atau penjualan. Dengan mengetahui latar belakang pembaca secara tepat maka lebih mudah mengembangkan artikelnya berdasarkan kata kunci tepat.

Menerapkan cara melakukan riset keyword dengan tepat membuat Anda sebagai penulis lebih leluasa dalam memperluas topik pembahasan. Nantinya kata kunci akan diulang beberapa kali di dalam tulisan sehingga kata kunci relevan tidak akan mengganggu.

Sementara jika tidak melakukan riset sebelumnya maka pengulangan kata kunci ini akan terbaca aneh. Dampaknya orang jadi tidak mau menuntaskan membaca kontennya dan lebih parahnya lagi enggan mengklik artikel pada situs Anda karena dianggap tidak nyambung.

Baca juga: Cara Riset Keyword YouTube untuk Dapatkan Jutaan Views

2. Keyword Harus Relevan

Setelah fokus pada niche artikelnya, sekarang Anda perlu mencari kata kunci yang relevan dengan tulisan. Kata kunci ini bisa terdiri atas beberapa list atau daftar, buat sebanyak mungkin untuk mendorong pencarian kata kunci paling relevan terhadap tulisan.

Contoh penerapan cara melakukan riset keyword ini adalah, misal sebuah artikel fokus membahas terkait skin care wanita, maka daftar istilah yang berdekatan dengan hal tersebut adalah:

  • Skin care anti aging
  • Skin care wanita hamil
  • Skin care wanita Jepang
  • Skin care lengkap apa saja?

Di atas adalah beberapa contoh kata kunci yang relevan dan bersinggungan dengan niche sebuah artikel. Pada pembahasan lain, kurang lebih formulanya sama, dari satu kata kunci bisa menjadi celah untuk berbagai kata kunci dan topik pembahasan lainnya.

Nantinya dalam penulisan konten, bisa menerapkan kata kunci utama dan kata kunci turunan. Biasanya untuk kata kunci turunan memiliki komposisi lebih panjang dan lebih detail terhadap sebuah pembahasan dibandingkan kata kunci utamanya.

Salah satu cara melakukan riset keyword ini memegang peran penting dalam mendapatkan pembaca seefektif mungkin. Baik tulisan komersial maupun nonkomersial akan mendapatkan lebih banyak pembaca ketika keywordnya lebih akurat.

Saat ini konten tulisan online tidak cukup hanya menerapkan kemahiran penulis, namun juga harus didorong untuk bisa tampil pada halaman pertama mesin pencari. Karena kebiasaan orang tidak akan membuka halaman terbelakang dalam mencari suatu pembahasan.

3. Gunakan Long Tail Keyword

Long tail keyword, sesuai namanya memiliki kombinasi kosakata lebih panjang dan lebih detail ketimbang short tail keyword. Penentuan long tail ini bisa menggunakan tools atau alat riset khusus sehingga kombinasi yang dihasilkan jauh lebih akurat daripada menduga-duga.

long tail keyword dari hasil cara melakukan riset keyword pada setiap pembahasan tentu berbeda-beda. Tapi, intinya sama, semua long tail lebih fokus ke detail pembahasan dibandingkan short tail. Dari segi persaingan, jauh lebih kecil dibandingkan short tail.

Misalnya, kata kunci “Vivo Y16” merupakan short tail. Nanti hasil pencariannya begitu beragam, mulai dari artikel komersial sampai artikel spesifikasi produk. Sementara jika Anda menerapkan long tail, seperti “Beli Vivo Y16”, maka hasil pencariannya lebih spesifik.

Nantinya yang muncul kemungkinan besar hanya artikel komersial, bahkan mengarahkan langsung ke situs jual beli. Lain hal jika long tailnya “Spesifikasi Vivo Y16”, maka artikel yang muncul hanya artikel nonkomersial saja, berisi tentang spek produk lengkap.

Salah satu cara melakukan riset keyword ini menjadi begitu penting untuk mendapatkan target pembaca secara akurat. Ketika orang menuliskan short tail memang kemungkinan artikel tergeser karena banyaknya hasil pencarian di internet.

Tetapi, lain hal ketika Anda menerapkan long tail, hasil pencarian bisa lebih spesifik dan akurat bagi pengguna di internet. Dari segi persaingan dengan kompetitor juga lebih ringan karena lebih sedikit tulisan yang menerapkan kata kunci dengan kombinasi panjang.

4. Menggunakan Seed Keyword

Sesuai namanya, seed keyword merupakan benih dari kata kunci atau awal dari pengembangan kata kunci. Benih kata kunci ini tidak bisa diubah, tetapi bisa dikembangkan ke kata kunci lebih spesifik untuk membuat pengembangan ide lebih relevan dalam konten.

Dari sekian banyak cara melakukan riset keyword, upaya untuk mendapatkan benih kata kunci menjadi begitu penting. Benih kata kunci ini juga bisa disebut sebagai andalan dari sekian banyak daftar kata kunci yang sudah Anda list sebelumnya.

Kata kunci benih merupakan rangkaian kosakata yang paling banyak orang ketikkan di internet. Selain itu, benih ini juga dapat menjadi sarana untuk mencari tahu seperti apa kata kunci yang diterapkan oleh konten atau situs kompetitor dengan tema sejenis.

Melalui penerapan seed keyword, Anda dapat menemukan titik kelemahan kompetitor sebagai strategi menaikkan traffic artikel. Seed keyword juga menjadi andalan tepat untuk mengembangkan kata kunci lainnya dalam sebuah konten.

Umumnya, seed keyword disebut sebagai short tail dengan komposisi kosakata lebih pendek. Sementara pengembangannya disebut long tail dengan kombinasi kosakatanya lebih panjang. Dua jenis keyword ini bisa didapatkan melalui cara melakukan riset keyword secara tepat.

Tingkat persaingan kata kunci ini sangat tinggi karena jumlah pencarinya juga lebih banyak dibandingkan long tail. Penerapan short tail akan lebih efektif ketika dikombinasikan dengan long tail supaya bisa mendapatkan target pembaca lebih spesifik.

5. Memanfaatkan Tools Riset Keyword

Demi mendapatkan KW secara tepat, Anda membutuhkan tools riset secara akurat. Beberapa referensi tools ada SEMRush, Ahrefs, Ubersuggest, Google Keyword Planner, dan sebagainya. Teknik penggunaan toolsnya berbeda, bergantung cocoknya yang mana.

Ada tools berbayar dan ada juga tools gratisan sebagai upaya atau cara melakukan riset keyword secara tepat. Pencarian KW menggunakan tools ini sangat penting karena kombinasi kalimat yang dihasilkan berdasarkan pengamatan secara mendalam.

Hasil pencarian dari tools riset adalah apa yang sering dicari oleh banyak orang di internet. Hasil pencarian juga seperti banyaknya keyword yang digunakan oleh website atau artikel kompetitor. Penggunaan tools juga membuat Anda tahu dimana tingkat volume kesulitan.

Untuk mencoba tools sebagai awalan, Anda bisa memanfaatkan tool gratisan. Jika ingin mendapatkan hasil lebih banyak dan akurat maka bisa menggunakan tool berbayar. Semakin akurat hasil pencarian keywordnya, semakin mudah menaikkan posisi artikel Anda.

Tools riset merupakan salah satu cara melakukan riset keyword secara akurat dan lebih ilmiah. Untuk jenis artikel SEO tidak bisa menggunakan keyword berdasarkan dugaan. Jika ingin menyaingi kompetitor maka harus menggunakan strategi secara ilmiah juga.

Nantinya tools ini menyediakan sarana untuk menghasilkan short tail dan long tail. Anda dapat memanfaatkan keduanya atau salah satunya, bergantung kebutuhan. Pemilihan jenis tools dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan sebagai pengguna.

6. Melakukan Riset Terhadap Kompetitor

Riset keyword saja ternyata belum cukup, Anda juga bisa melakukan riset kompetitor untuk mencari tahu performa mereka. Mencari tahu apa yang dilakukan kompetitor juga memperbesar kemungkinan artikel Anda maju ke halaman pertama mesin pencari.

Salah satu upaya cara melakukan riset keyword ini Anda akan tahu celah apa yang dapat dimasuki untuk menyaingi kompetitor. Setelah meriset, nanti ketahuan seperti apa tingkat kesulitannya. Dari sini, Anda bisa tahu seberapa besar potensi menaikkan traffic artikel.

Melirik kompetitor merupakan salah satu hal wajar dalam dunia bisnis. Ini menjadi penting ketika artikel yang ditulis berkaitan dengan konten komersial. Semakin tepat hasil riset kata kuncinya maka semakin besar peluang Anda dapat menyaingi artikel kompetitor.

Dengan mengetahui langkah dari kompetitor, Anda bisa tahu kekurangan apa yang bisa dibenahi. Kemudian bisa tahu juga bagian mana yang harus dikembangkan lagi karena sudah terbilang bagus ketika diterapkan oleh kompetitor selama ini.

Dalam sebuah bisnis, meriset kompetitor adalah hal wajar. Setelah menerapkan cara melakukan riset keyword secara tepat, hal yang perlu ditingkatkan bisa dikembangkan dan dimodifikasi agar tidak terkesan menduplikasi langkah yang dilakukan kompetitor.

Sementara, jika ada sesuatu yang perlu diperbaiki dari kompetitor, maka Anda tidak perlu susah payah melakukan hal tersebut. Hasil prestasi dari kompetitor bisa menjadi motivasi untuk melakukan upaya terbaik untuk menaikkan artikel ke ranking pertama.

7. Memahami Keyword dan Search Intent

Search Intent merupakan sesuatu yang bisa menghasilkan KW dengan dua jenis berbeda. Pertama, ada kata kunci yang banyak dicari, tetapi tidak memberikan begitu banyak manfaat. Kedua, tidak begitu banyak pencari, tetapi memberikan manfaat signifikan.

Setelah menerapkan cara melakukan riset keyword ini, Anda harus tahu penekanan pembuatan kontennya untuk apa. Misal, untuk melakukan transaksi, maka pembubuhan istilah jual beli menjadi sangat menentukan.

Contoh lainnya, penekanan untuk memberitahukan harga, maka kosakata harga harus diterapkan pada unsur kata kuncinya. Dua hal ini merupakan contoh untuk pengembangan penekanan lainnya dalam membuat konten tertulis secara online di internet.

Tujuh upaya untuk mencari tahu kata kunci paling akurat demi membangun sebuah artikel sudah dibahas tuntas. Sekarang, Anda memiliki gambaran terkait strategi apa yang paling tepat dalam mendorong konten ke halaman pertama mesin pencari.

Algoritma Google akan membaca konten dengan kualitas bagus untuk dipush ke halaman pertama. Kualitas tulisan ini salah satunya didapatkan dari cara melakukan riset keyword secara tepat melalui berbagai upaya di atas.