4 Jenis-jenis Teks Narasi Beserta Ciri dan Unsur Kebahasaannya

Jenis-jenis teks narasi memiliki fungsi dalam dunia literasi sebagai cara untuk menceritakan suatu peristiwa secara lengkap. Naskah atau skrip narasi menampilkan rangkaian kejadian dengan urutan waktu jelas dan runtut sesuai urutannya.

Umumnya, penulis membuat jenis skrip ini dengan tujuan menghibur pembaca, dapat dituliskan berupa fiksi maupun non fiksi.

Jenis naskah ini juga dibagi atas beberapa jenis, untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan berikut mengenai jenis, ciri, serta unsur kebahasaan naskah narasi.

Penjelasan Mengenai Pengertian Teks Narasi

Pertama-tama mari mengenal dahulu mengenai teks narasi atau disebut juga karangan. Karangan merupakan cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa tertentu dengan penyajian kronologis dan runut urutan waktunya.

Teks narasi menuliskan peristiwa nyata terjadi maupun khayalan belaka. Beberapa jenis-jenis teks narasi yang sering ditemukan adalah cerita inspiratif, biasanya berisi perjuangan hidup seseorang, cerpen, maupun novel.

Karangan dibuat dengan tujuan menghibur, seperti cerpen dan novel. Biasanya berisi peristiwa khayalan dengan tujuan pembuatan menghibur pembacanya. Genrenya bisa beraneka ragam, mulai roman, cerita keluarga, fantasi, dan lain sebagainya.

Sedangkan cerita inspiratif dibuat untuk menginspirasi orang lain. Isinya merupakan pengalaman hidup atau perjuangan seseorang dalam meraih kesuksesan maupun pencapaian tertentu.

Kisah ini akan berpengaruh kepada pembacanya, misalnya membuat pembaca kembali bersemangat atau mengikuti langkah yang dilakukan tokoh dalam cerita tersebut. Selain jenis-jenis teks narasi tersebut pembagian juga dilakukan berdasarkan waktu peristiwa.

Penulisan naskah karangan dibuat dengan sedemikian rupa, memerhatikan deskripsi serta alur runut agar mudah dinikmati dan dipahami oleh pembaca. Untuk jenis karangan seperti cerpen dan novel, penulisannya bisa menggunakan sudut pandang berbeda-beda.

Baca juga: Cara Membuat Deskripsi Cerita: Panduan Menulis yang Benar

Ciri-ciri Teks Narasi

Tidak semua teks masuk ke dalam karangan narasi. Jenis skrip yang masuk ke dalam jenis narasi harus bisa memenuhi ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari karangan adalah seperti yang berikut ini:

  1. Isinya berupa cerita, kisah, maupun peristiwa dengan gaya penulisan menggunakan bahasa naratif dan metafora. Bisa berupa peristiwa nyata yang dituliskan maupun hasil imajinasi penulis.
  2. Ada alur cerita jelas dari awal penulisan hingga akhir. Kuncinya adalah menekankan pada kronologis peristiwa urutan waktu dan konflik di dalamnya.
  3. Jenis-jenis teks narasi memiliki konflik atau menjabarkan peristiwa tertentu di dalamnya.
  4. Tema, latar, alur, karakter, dan sudut pandang merupakan 5 unsur pembentuk karangan narasi.

Apabila sebuah teks sudah memenuhi keempat ciri tersebut, maka sudah bisa masuk ke dalam golongan karangan. Baik naskah tersebut merupakan peristiwa nyata maupun karangan yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya.

Jenis-jenis Teks Narasi dalam Penulisan Bahasa Indonesia

Bagaimana cara agar bisa menuliskan sebuah karangan yang menghibur pembaca, maka penulis harus bisa menyajikan sebuah peristiwa dalam bentuk kalimat naratif. Kalimat yang dipilih harus bisa memaparkan peristiwa sebenarnya atau membuat pembaca berimajinasi.

Cara membuat deskripsi cerita perlu dipelajari dengan baik untuk menulis kisah fiksi maupun non fiksi. Selain itu, juga perlu memahami ada beberapa jenis naskah karangan dan ketika mulai menuliskannya harus memahami jenis-jenis tersebut, yaitu:

1. Ekspositorik

Jenis pertama adalah ekspositorik, yaitu karangan berisikan fakta atau diambil dari kejadian nyata. Penulisannya berupa serangkaian peristiwa dengan poin penting adalah logika.

Tujuan penulisannya adalah menyampaikan secara runtut mengenai karangan biografi atau peristiwa bersejarah. Datanya diambil dari fakta peristiwa, hasil wawancara, maupun penggalian data fakta.

Jenis-jenis teks narasi ini memiliki tujuan agar memperluas wawasan pembaca. Oleh sebab itu, keabsahan ceritanya harus dipastikan sebelum dituliskan. Jadi, kisah fiktif tidak bisa ditambahkan dalam penulisan karangan ekspositorik.

Penulis hanya bisa menuliskan fakta berdasarkan logika, dengan sifat objektif dan menggunakan bahasa penulisan logis dalam penjabarannya.

Baca juga: Pengertian Teks Deskripsi dan Pentingnya Keberadaannya

2. Artistik

Jenis-jenis teks narasi selanjutnya adalah artistik, isinya merupakan karangan fiksi dengan sifat utama imajinatif. Penulisannya sangat tergantung dari imajinasi penulis, dan bagaimana penulisan naratif untuk mengimplementasikan imajinasi tersebut.

Contoh dari jenis karangan ini adalah cerita pendek, novella, novel, cerita rakyat, legenda, dan lain sebagainya. Masih sama seperti jenis sebelumnya, tujuan utamanya adalah menghibur pembaca.

Selain itu, juga bertujuan menyampaikan pesan kepada pembaca mengenai sesuatu hal yang menjadi inti cerita. Meskipun kebanyakan contohnya merupakan cerita fiksi, tapi narasi artistic juga bisa non-fiksi.

Kunci dari karangan ini adalah bagaimana penulis menggunakan imajinasi dan diksi untuk membuat cerita dipahami pembaca. Bukan hanya memahami, pembaca juga bisa dapat ikut berimajinasi seperti yang diharapkan penulis.

Jadi, pembaca bisa seolah terlibat dalam cerita berdasarkan penggambaran naratif dari penulis.

3. Informatif

Jenis-jenis teks narasi berikutnya adalah informatif, yaitu karangan yang berisi pemaparan mengenai sebuah peristiwa. Tujuan pembuatannya adalah menyampaikan informasi lengkap mengenai sebuah peristiwa.

Dengan demikian, pembaca dapat mendapatkan informasi mengenai peristiwa tersebut. Pembaca bisa mendapatkan wawasan setelah membaca teks narasi tersebut.

Biasanya penulis menyajikan fakta mengenai sebuah peristiwa, dilengkapi dengan bukti menggunakan bahasa pemaparan yang informatif. Penggunaan bahasa lugas menjadi kunci dari jenis karangan ini.

4. Sugestif

Yaitu jenis karangan yang berisi rekaan, khayalan, maupun imajinasi penulis. Bersifat fiktif karena menggunakan imajinasi dalam pembuatan ceritanya sehingga mencapai kesan terhadap peristiwa yang diceritakan.

Seperti namanya, tujuan penulisan adalah untuk memberikan pesan dan sugesti kepada pembacanya. Jadi, setelah pembaca selesai pembaca akan tersugesti sesuai isi dalam teks tersebut.

Salah satu contohnya adalah buku-buku pengembangan yang bertujuan membuat seseorang memiliki kepribadian lebih baik. Selain itu, teks yang dibuat jasa penulis artikel untuk meyakinkan pembaca untuk melakukan sesuatu.

Kunci dari karangan ini adalah bagaimana meyakinkan pembaca dengan menggunakan imajinasi penulis dalam membuat naskah.

Unsur Kebahasaan dalam Jenis-jenis Teks Narasi

Dalam penulisan karangan terdapat unsur-unsur kebahasaan yang telah ditentukan. Unsur ini tidak boleh dilewatkan dan harus ada dalam penulisan naskah narasi. Mulai dari penggunaan kata kiasan hingga memasukkan penanda urutan waktu.

Berikut adalah 4 unsur kebahasaan yang harus ada dalam setiap jenis teks karangan:

1. Penggunaan Metafora

Metafora merupakan kelompok kata kiasan yang dapat mewakili arti sebenarnya. Biasanya digunakan untuk membandingkan dua hal secara langsung. Dapat juga disebut sebagai majas perbandingan.

Majas perbandingan dimasukkan dalam karangan untuk membuat narasi menjadi lebih menarik. Sebagai contoh tulang punggung, raja siang, atau ratu malam.

2. Penggunaan Kata Kerja Transitif dan Intransitif

Unsur kebahasaan lainnya yang harus masuk dalam setiap jenis-jenis teks narasi adalah kata kerja transitif. Yaitu kata kerja dengan dilengkapi objek, bisa benda, frasa, maupun kata ganti.

Penggunaannya bisa diubah ke dalam bentuk pasif, misalnya Ani makan sebuah jambu.

Sedangkan kata kerja intransitif, yaitu kata kerja tanpa objek. Jenis ini tidak bisa diubah menjadi bentuk pasif, sebagai contoh Aliando sakit.

3. Penggunaan Kata Benda, Sifat, Frasa atau Klausa

Jenis-jenis teks narasi juga harus mengandung unsur kebahasaan yaitu menggunakan kata benda, sifat, frasa maupun klausa yang disesuaikan dengan jenis topik diangkat dalam karangan tersebut.

4. Penggunaan Kata Penghubung Penanda Urutan Waktu

Untuk membuat karangan harus menyajikan unsur kebahasaan berupa kata penghubung penanda urutan waktu. Fungsinya untuk menjelaskan urutan waktu kepada pembaca sehingga dapat menghilangkan kebingungan.

Cara membuat deskripsi cerita naratif menggunakan kata penghubung urutan waktu adalah menggunakan beberapa kata berikut, pertama-tama, lalu, kemudian, selanjutnya, atau akhirnya. Teks narasi atau karangan merupakan cerita atau pemaparan yang menyajikan peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktunya. Bisa berupa non fiksi atau fiksi, tergantung dari jenisnya.

Pembuatan karangan bisa menggunakan jasa penulis artikel Artikel.co.id, terutama jika Anda belum berpengalaman dalam membuat naskah naratif yang mampu memberikan pemahaman atau sugesti kepada pembaca.

Pembuatan karangan akan difokuskan pada pilihan jenis-jenis teks narasi yang ada, bisa berupa ekspositorik, artistik, informatif maupun sugestik, sesuai dengan topik hendak Anda angkat.