Cara Menulis Daftar Pustaka dari Sumber, Gaya, dan Medianya

Membuat karya ilmiah atau publikasi resmi harus memperhatikan cara menulis daftar pustaka. Merujuk pada sumber yang benar. Setiap sumber yang digunakan harus tercatat sehingga tidak terjadi pelanggaran hak cipta karya.

Disebut juga dengan referensi, pranala, sumber dan rujukan. Istilah tersebut kerap digunakan dan sudah sangat umum. Semuanya mengacu pada penulisan sumber informasi dalam sebuah tulisan ilmiah. Setiap penulisannya harus benar.

Menghargai hasil karya orang lain melalui mencantumkan sumber referensi karya. Wujud rasa terima kasih karena informasi ilmiah yang telah dibuat di masa sebelumnya. Menunjukkan bahwa data diambil dari sumber valid.

Sehingga diharapkan tidak terjadi pelanggaran ketika pembuatan karya tulis tersebut. Untuk itu sebaiknya kenali metode penulisannya, mulai dari sumber, gaya penulisan, dan media yang digunakan sebelum membuatnya. Berikut penjelasannya!

Penulisan Sumber Pranala dari Buku

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Sumber, Gaya, dan Medianya

Sebelum mempelajari bagaimana membuat sumber pranala yang benar terlebih dahulu perlu dipahami bahwa ada berbagai metode standar. Dibedakan berdasarkan sumber data atau informasi yang digunakan. Salah satu sumbernya dari buku.

Panduan mencantumkan sumber pranala yang benar dari buku itu ada aturannya. Format paling umum dari pranala adalah: nama belakang, nama depan. (tahun). Judul buku. kota: penerbit. Semuanya harus tersusun rapi.

Misalnya saja bila ingin mengetik Sugiarti, Saptuaji. (2020). Jejak Langkah Tak Terhenti. Kediri: Empat Serangkai. Maka ada beberapa metode yang perlu diperhatikan. Berikut adalah cara menulis daftar pustaka dari buku:

  1. Pertama yang wajib ada pada pembuatan sumber pranala adalah nama pengarang. Nama pada pranala dibalik dari nama belakang dulu koma diikuti nama depan. Jika ada gelar akademis tidak disertakan.
  2. Apabila buku atau jurnal dikarang oleh lebih dari 1 orang maka yang dibalik hanya nama pengarang pertama. Langkah-langkah penulisan di bagian nama kedua dan seterusnya tidak perlu dibalik lagi.
  3. Selain itu, tahun penerbitan. Jika buku merupakan cetakan baru dengan tahun terbaru, maka yang dicantumkan adalah tahun terakhir. Metode penulisan di bagian tahun penerbitan buku selalu diletakkan di dalam kurung.
  4. Hal penting lainnya adalah judul buku atau jurnal. Ditulis lengkap sesuai informasi sebenarnya. Langkah-langkah pembuatan sumber pranala di bagian judul harus menggunakan font dengan format miring atau Italic bukan lainnya.
  5. Kota sebagai tempat buku diterbitkan ditulis menggunakan kapital di huruf pertama sesuai KBBI. Kemudian diikuti tanda titik dua lalu diikuti dengan nama perusahaan penerbit yang mengeluarkan buku karya tulis tersebut.

Poin Penting dalam Membuat Sumber Pranala

Salah satu komponen yang wajib ada pada saat menulisnya adalah nama penerbit dari sumber referensi. Menggunakan kapitalisasi untuk huruf pertama, terakhir diikuti dengan titik. Jadi urutannya harus runtut dan jelas.

Terdapat kondisi khusus membuat pranala yang tidak boleh diabaikan. Untuk itu supaya penulisannya benar, sebaiknya perhatikan beberapa kondisi penting berikut. Sehingga Anda tahu bagaimana membuatnya dengan benar. Berikut panduannya:

  1. Angka adalah bagian penting dari nama pengarang. Biasanya beberapa sumber mengetik angka pada namanya. Maka harus ditulis menggunakan huruf romawi. Contoh: John Mayor III, harus ditulis “Mayor, John., III.
  2. Kondisi kedua yang kerap ditemui adalah tidak ada nama penulis karena merupakan kumpulan dokumentasi sebelumnya. Maka panduan urutan penulisan yang dapat diterapkan langsung judul, tahun, baru kota dan penerbit.
  3. Pranala yang merupakan hasil karya satu orang, beda judul dan tahun. Pencantumannya diurutkan berdasarkan tahun terbit. Jika ada kesamaan tahun maka diurutkan judul berdasar abjad.
  4. Pengarang merupakan institusi. Maka cara menulis daftar pustaka yang benar dimulai dari nama institusi, tahun terbit, judul, kota, penerbit. Urutannya tetap sama hanya penulisnya diganti dengan nama institusi.

Metode Penulisan Pranala Berdasarkan Sumber Referensinya

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Sumber, Gaya, dan Medianya

Metode penulisan pranala itu bermacam-macam. Namun umumnya didasarkan pada sumbernya dulu baru ditulis. Di bawah ini adalah panduan penulisan pranala dilihat dari sumber didapatkan referensinya, antara lain:

  1. Sumber dengan edisi. Maka metode penulisannya dimulai dengan urutan dari nama, tahun, judul (edisi ke), kota tempat buku diterbitkan, penerbit. Untuk sumber sama beda edisi diurutkan dari yang paling lama.
  2. Sumber diambil dari buku yang telah mengalami proses editing. Jadi urutan penulisan pranala adalah nama editor, tahun terbit, judul, kota, penerbit. Nama editor ditambahkan keterangan (Eds).
  3. Buku berseri sebagai referensi, pembuatan sumber pranala mulai dari nama belakang, inisial, tahun, judul, seri buku, tempat publikasi, penerbit. Sumber dari E-book cukup dicantumkan pengarang, tahun dan judul.
  4. Untuk kota penerbit serta nama penerbit sudah termuat dalam url. Namun jika url tidak mengarah untuk pembaca membuka sendiri melalui online maka penulisannya nanti ditulis dengan kalimat “tersedia dalam”.
  5. Pranala dari buku hasil terjemahan harus dicantumkan nama pengarang asli. Selanjutnya metode penulisannya ditulis dengan urutan mulai dari tahun, judul, inisial penerjemah, penerjemah, kota tempat penerbit, penerbit.

Penulisan Sumber Pranala dari Jurnal, Koran dan Majalah

Umumnya urutan dari penulisan pranala sumber jurnal, laporan dan majalah sama dengan buku. Dimulai dari pengarang nama belakang terlebih dahulu, kemudian depan, tahun terbit, judul. Semuanya ditulis dengan berurutan.

Biasanya untuk jurnal atau majalah terdapat volume atau issue. Ditulis vol untuk volume atau Issue, sesuai mana yang ada setelah judul kemudian diikuti nomor halaman. Jadi tidak boleh terbalik.

Contoh penulisan yang diambil dari sumber jurnal adalah sebagai berikut ini: Rizki, Muhammad. 2017. “Pengembangan Situs Kelapa Muda Pedia” dalam JOM: Jurnal Online Mahasiswa UNRI Vol 7 (hlm. 234-239). Kediri: Universitas Kadiri.

Metode penulisan yang diambil dari jurnal jika terdapat 2 atau 3 pengarang harus ditulis semua. Namun jika lebih dari 3 cukup ditulis “dkk”. Tulisan pengarang pertama saja, lainnya sudah terwakili.

Untuk itu yang ditulis hanya 2 sampai 3 pengarang saja. Lebih dari itu semuanya ditulis dkk. Jadi hal tersebut harus diperhatikan dengan baik supaya tidak ada kesalahan lagi dalam penulisannya.

Pranala dari jasa penulis artikel jurnal perguruan tinggi yang diupload melalui daring, harus menyertakan tanggal akses. Metode penulisan untuk pembuatan judul artikel ditulis lengkap, disertai nama perguruan tinggi dari asal penulisan tersebut.

Pranala dari Koran dan tabloid, kota dan penerbit harus dicantumkan. Untuk Koran dan publikasi online sertakan “diakses dari” diikuti alamat url. Jadi pengambilan dari sumber url bisa di copy paste.

Penulisan Sumber Pranala dari Skripsi, Disertasi, Tesis dan Karya Ilmiah

Pengarang ditulis tanpa gelar kecuali kebangsawanan yang mengikuti nama, tahun, judul skripsi, Tesis maupun disertasi dengan style font italic. Identitas nama program studi, fakultas dan perguruan tinggi.

Contoh: Purwanti, Esti. 2018. Skripsi. Pengaruh Pemberian Unsur Fe terhadap Pertumbuhan Anthurium Hookeri. Agronomi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Panduan penulisan tesis dan disertasi cukup mengikuti format yang ada.

Contoh urutan penulisan yang diambil dari tesis adalah sebagai berikut ini: Adibah, Astuti. 2020. Thesis. Efektifitas pemberian Unsur Mikro Kalium terhadap Inisiasi Bunga Anthurium. Agroteknologi. Pasca Sarjana. Universitas Sebelas maret Surakarta.

Penulisan Sumber Pranala dari Web

Internet atau website semakin banyak memuat informasi penting untuk dunia pendidikan maupun pekerjaan. Pembuatan laporan dan karya ilmiah banyak yang menggunakan website sebagai acuan valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Cara menulis daftar pustaka yang diambil dari sumber internet tidak bisa asal. Perlu urutan yang sesuai dengan kaidah penulisan pranala standar dan berlaku universal. Peran sumber online sama dengan materi fisik lainnya.

Tatacara penulisan pranala internet atau website mulai dari pengarang baik perorangan atau organisasi diperbolehkan. Diikuti judul, tanggal akses lengkap beserta bulan dan tahun yang jelas.

Contoh penulisannya “Amber, N. (2012). Skincare Routine for Brighter Skin. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018. dari http://www.beautyaddict.com.info. Link bisa di copy paste dari sumber aslinya.

Penulisan Sumber Pranala Hasil Wawancara

Hasil interview bisa juga dijadikan sebagai referensi pada saat membuat karya ilmiah. Jika tidak dicantumkan dalam sumber karya ilmiah, maka sertakan untuk catatan kaki. Cantumkan nama interviewer.

Namun jika interview dilakukan sendiri oleh pengarang, maka metode penulisannya ditulis dengan kalimat ini “oleh penulis”. Tidak perlu mencantumkan pengarang sendiri secara lengkap. Pembaca sudah paham maksud dari pranala tersebut.

Baca juga : Cara menjadi content creator independent

Contoh: Achmad Soebardjo, diwawancarai oleh penulis, Augustus 2020, Sustainable Agriculture. Dinas Pertanian, Indonesia. Penulisan tahun di sini adalah waktu dimana wawancara dilakukan namun tidak dipastikan kapan tanggalnya.

Jadi bila Anda ingin menjadikan hasil wawancara sebagai sumber pranala sebuah karya tulis ilmiah, sebaiknya perhatikan dulu waktunya. Tanggal wawancaranya harus jelas dan ditulis dengan lengkap.

Cara Menulis Daftar Pustaka Sumber Musik, Video serta Audio

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Sumber, Gaya, dan Medianya

Musik bisa sebagai referensi. Contoh karya yang didalamnya terdapat lirik lagu. Judul, pemain lagi. dimainkan untuk event apa, pembuat lagu, tahun. Namun sangat jarang mengambil sumber referensinya langsung dari lagu.

Referensi dari internet harus menyertakan tanggal akses dan durasi video pada bagian penulisan sumber pustaka. Kemudian diikuti dengan alamat url yang didapat dari video. Bisa dari Youtube, atau halaman pribadi.

Sama halnya dengan audio. Misal radio luar negeri yang berisi jurnal, atau berita aktual. Selain tanggal akses dan durasi, wajib menyertakan link url dengan lengkap sehingga dapat diakses oleh pembaca.

Cara Menulis Daftar Pustaka Menggunakan Gaya ASA

Selain tata metode penulisan sumber referensi ada beberapa gaya yang umum digunakan. Pertama adalah ASA (American Social Association). Dari data pengarang Saptuari Sugiharto, Judul: Jejak langkah tak terhenti, tahun 2018.

Buku diterbitkan oleh Tiga Serangkai kota Surakarta. Contoh kutipan: “hindari mengeluh jika mau sukses seperti yang disampaikan Sugiharto (2018), Orang yang kebanyakan membuat alasan adalah ciri orang tak mau sukses”.

Jadi langkah-langkah penulisan yang diambil dari contoh kutipan tersebut adalah: Sugiharto, Saptuari. 2018. Jejak Langkah tak terhenti. Surakarta: Tiga Serangkai. Secara prinsip hampir semua publikasi menggunakan metode seperti ini penulisannya.

Jadi bila ingin menggunakan ASA dalam penulisan sumber pranala tersebut, maka rincian urutannya seperti itu. Hal tersebut tidak bisa diubah karena dari awal ketentuan penulisan American Social Association seperti itu.

Panduan Penulisan Menggunakan Gaya APA

Cara menulis daftar pustaka selanjutnya mengikuti prinsip APA style. Yaitu Association Psychological Association. Pada pranala tidak digunakan tempat penerbitan. Sugiharto, S. (2018). Jejak Langkah Tak Terhenti. Tiga Serangkai.

Kutipan dari buku itu metode urutan penulisannya “orang kaya mestinya tidak korupsi dan merampok uang rakyat, hal ini sejalan dengan Sugiharo (2018) memiliki mental kaya tidak mengambil hak orang lain.”

Metode penulisan menggunakan style Chicago bisa juga Anda temui saat memanage pranala secara otomatis menggunakan komputer maupun laptop. Contoh penulisannya adalah: Sugiharto, Saptuari. 2018. Jejak Langkah Tak Terhenti. Surakarta: TG.

Kutipan “tanpa rencana semua perkara tak akan berhasil, seperti pendapat dari (Sugiharto, 2018) bahwa membuat bisnis tanpa perencanaan seperti merencanakan kegagalan.” Metode penulisannya dihubungkan dengan tanda kutipan secara langsung.

Metode penulisan sumber referensi bisa dilakukan otomatis menggunakan aplikasi. Terlebih dulu Anda perlu mendownload dan memasang aplikasi ke dalam perangkat laptop maupun PC. Hasilnya akan lebih rapi dan sistematis.

Cara Menulis Daftar Pustaka Menggunakan Aplikasi Mendeley

Aplikasi pertama yang mendukung metode penulisan secara otomatis adalah software Mendeley. Membantu Anda yang sedang menyusun karya ilmiah, skripsi, tesis, disertasi dan publikasi ilmiah lainnya. Berikut panduan menggunakannya, antara lain:

  1. Setelah instalasi berhasil, daftar akun dulu sehingga metode penulisannya dapat digunakan via online secara langsung. Download artikel online, buku, serta sumber referensi lainnya sehingga meta data dapat masuk dalam aplikasi.
  2. Guna memastikan meta data masuk dalam file Mendeley cukup klik Add File. Kemudian pilih mana kutipan yang dimaksud. Sesaat Mendeley akan membaca meta data kemudian artikel pilar akan terbuka di My Library Mendeley.
  3. Langkah berikutnya adalah dengan meletakkan kursor pada bagian akhir. Fokus pada toolbar Mendeley klik menu Reference, pilih Insert bibliography. Dalam hitungan detik pranala Anda sudah siap dengan format otomatis.
  4. Anda dapat menggunakan metodenya dengan mengganti style penulisan yang dipakai sebelumnya. Misalnya saja seperti Chicago style, APA maupun ASA dapat diubah pada menu Style dalam Reference dengan klik salah satunya.

Panduan Penulisan Menggunakan Aplikasi Zotero

Panduan Penulisan Menggunakan Aplikasi Zotero

Metode penulisan sumber referensi melalui aplikasi Zotero juga dapat dijadikan alternatif. Langkah penggunaannya sama yaitu download, install, kemudian install plugin pada Office untuk menghubungkannya dengan Ms. Office.

Zotero dapat digunakan untuk penulisan yang sumbernya berupa music, video, audio. Bukan terbatas dari buku, jurnal atau artikel online. Sehingga diklaim paling fleksibel digunakan untuk penulisan karya ilmiah secara online.

Kinerja Zotero tetap berdasarkan metadata. Untuk bisa menggunakannya, maka Anda perlu download buku, jurnal, artikel dan pastikan meta datanya akurat. Akurasinya dapat diperbaiki dengan manual supaya hasil pranala sesuai standar.

Panduan penulisan yang pertama adalah masukkan buku melalui Add Item. Arahkan untuk file sumber sebelumnya yang telah terunduh. Pengutipan dilakukan dengan memilih Zotero, Add citation. Harus mengarah sumber yang dituju.

Kutipan selesai. Sampai disini Anda perlu meletakkan kursor pada posisi akhir atau bagian bab pranala. Pilih Add/ edit bibliography. Dengan otomatis pranala akan muncul dengan format yang sudah benar.

Panduan Penulisan Menggunakan Ms Word

Tanpa aplikasi Anda dapat membuat sumber pranalanya tersebut dengan cara yang mudah. Pada Ms word, pilih tab reference, pilih Insert Citation yang di group Citations & Bibliography.

Setelah terbuka, pilih Add New Source. Disini metode penulisannya nanti bisa diawali dengan menulis data-data rujukan. Judul buku, pengarang, tahun terbit, bahasa, penerbit setelah semua terisi klik Ok.

Ms.word tidak terhubung dengan meta data seperti aplikasi. Jadi dalam metode pembuatannya nanti perlu diketik secara manual terlebih dahulu dengan benar. Selanjutnya lakukan pemilihan dengan manage source.

Tentukan buku atau artikel atau jurnal mana yang akan digunakan diambil kutipannya. Semua dapat di insert untuk menerapkan pembuatan sumbernya nanti secara otomatis dalam Ms.Word secara langsung.

Setelah termanage semua, saatnya mulai pengutipan dengan memilih insert citation dan mengarahkannya pada sumber. Kemudian buat penulisannya tersebut dicantumkan pada toolbar, pilih style, pilih Bibliography.

Pranala Anda sudah siap dengan langkah mudah. Menggunakan aplikasi bawaan ms.word bisa menghindari saat penulisan. Sebab semua sudah tersetting dari awal cara menulis daftar pustaka.