Cara Menulis Sumber dari Jurnal secara Tepat

Cara menulis sumber dari jurnal tidak jauh berbeda dari sumber referensi lain pada umumnya. Kadang saat menulis sebuah artikel disisipkan sumber informasi dari jurnal baik dalam bentuk buku maupun online.

Fungsi dari penambahan sisipan informasi tersebut adalah untuk memperkuat gagasan. Jadi ada landasan mengapa penulis memiliki argument tertentu. Kemudian ini sangat penting apabila sifat karya ilmiah.

Karya ilmiah perlu pertanggungjawaban, sebab bisa jadi nantinya juga digunakan orang lain sebagai rujukan. Jadi, cara menjadi penulis ilmiah harus benar-benar berdasarkan fakta dan sumber ilmiah lainnya.

Cara Menulis Sumber dari Jurnal dalam Bentuk Catatan Kaki

Cara Menulis Sumber dari Jurnal secara Tepat

Catatan kaki atau footnote adalah keterangan yang tercantum pada bagian bawah halaman atau margin bawah buku. Ukuran tulisannya dibuat menjadi lebih kecil dibandingkan huruf dalam isi karangan.

Sumber yang digunakan harus jelas. Sehingga pembaca bisa merunut seperti apa data atau informasi sebenarnya. Selain itu juga memudahkan pembaca apabila ingin mengambil atau mencari sumber yang sama.

Cara menulis referensi jurnal harus tepat sebab fungsinya penting. Fungsi footnote pada dasarnya untuk memberi keterangan atau komentar terhadap isi kalimat dalam buku. Kemudian juga berfungsi untuk memberi informasi kutipan langsung atau pedoman dalam membuat daftar bacaan.

Ada beragam unsur yang harus dicantumkan ketika menulis catatan kaki sebagai sumber pada sebuah jurnal. Di bawah ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam setiap penulisan catatan kaki sebagai sumber.

  1. Nama pengarang
  2. Judul yang digunakan
  3. Nama
  4. Volume dan nomor
  5. Bulan dan tahun penerbitan
  6. Nomor halaman
  7. Tanda titik

Ada jenis berbeda dari footnote yang menyebabkan cara menulis sumber data dari jurnal juga berbeda. Yaitu versi penulisan lengkap, di mana terdapat nama pengarang, judul artikel, dan nomor halaman, kedua adalah versi singkat.

Footnote versi singkat terdapat 3 macam yang paling umum digunakan. Pertama adalah penulisan dengan Ibid. Ini digunakan jika catatan kaki memiliki sumber sama dengan catatan kaki di atasnya.

Contoh cara menulis sumber dari jurnal menggunakan Ibid:

  1. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
  2. , hlm. 15 (artinya dikutip dari buku yang sama dari sumber di atas)

Cara penulisannya yang kedua adalah menulis sumber menggunakan Op.Cit digunakan jika catatan kaki menggunakan sumber yang pernah dikutip, tetapi terselip catatan kaki dari sumber lain.

Contoh cara menulis sumber dari jurnal menggunakan Op.Cit:

  1. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
  2. Soedjito dan Mansur Hasa, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rodsa Karya, Bandung, hlm. 23.
  3. Gorys Keraf, op.cit. hlm 9.

Cara penulisan ketiga yang biasanya digunakan adalah jenis penulisan dengan menggunakan Loc.Cit. Yaitu digunakan jika catatan kaki terselip sumber lain, tetapi memiliki halaman yang sama.

Contoh cara untuk menulis sumber dari jurnal Loc.Cit:

  1. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
  2. Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
  3. Gorys Keraf, loc.cit.

Cara Menulis Sumber dari Suatu Jurnal yang Benar

Menulis data identitas karya asli perlu dilakukan secara urut. Pertama adalah dengan menyelesaikan tulisan yang ingin dicantumkan dalam sebuah karya tulis. Jumlah kata yang diambil bebas, selama masih relevan dengan isi karangan asli.

Langkah kedua cara menulis sumber dari jurnal adalah memberi angka pangkat atas, tepat setelah titik kalimat yang merujuk ke informasi tertentu. Ini akan memudahkan pembaca dalam mencari data identitas asli karangan asal.

Langkah berikutnya adalah memberi tujuh ketukan. Pastikan bahwa menulis nomor footnote dengan menjorok sebanyak tujuh ketukan spasi. Ini untuk membedakan dengan teks karangan utama sehingga mudah diidentifikasi.

Langkah selanjutnya adalah menulis sesuai unsur dalam sebuah footnote. Kemudian cara mencantumkan sumber dari sebuah jurnal yang terakhir adalah memberi jarak satu spasi supaya tidak tampak renggang. Contoh penulisannya sebagai berikut.

  1. Reskia Ekasari, “Analisis Efek Minum Kopi dengan Susu Krimer Pada Pengidap Insomnia”, Jurnal Kesehatan, Vol.15 No. 2 (Januari, 2025), 342.
  2. Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, Berita Arsip Nasional, No. 28, (Surabaya: ANRI, 1988), hal. 7.
  3. Preganent, “Representative of Natural Habits with Prulal Educaton”. Educational Evaluation and Alanytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.

Cara menambahkan sumber dari sebuah jurnal yang didapat dari publikasi online mencantumkan tanggal kapan diakses. Baik tersebut berasal dari penulis dalam negeri maupun luar negeri susunan yang ada sama. Yaitu sebagai berikut.

  1. Nama penulis, penulisannya nama belakang dahulu kemudian nama depan, dipisahkan dengan koma.
  2. Tahun terbit
  3. Judul
  4. Nama penerbit
  5. Informasi volume atau edisi
  6. Link url jika menggunakan jurnal online
  7. Tanggal akses

Baca juga: Cara Menulis Kutipan dari Buku dan Contohnya

Format Penulisan Sumber Jurnal APA dan MLA

Ada 2 jenis format yang bisa Anda gunakan untuk referensi dari jurnal. Pertama adalah APA style kedua MLA. Format ini juga diterapkan jasa penulis artikel pada penulisan kutipan berasal dari buku.

1. Cara Penulisan Referensi dari Jurnal menggunakan APA Style

APA style diterbitkan oleh American Psychological Association, biasanya orang menggunakannya dalam membuat karya ilmiah bidang psikologi. Juga dalam bidang Cognitive Science seperti filsafat, Ilmu saraf, linguistik, antropologi, Artificial Intelligence.

Berbagai karya ilmiah berkaitan dengan Social Sciences meliputi akuntansi, ekonomi, geografi, jumum, pendidikan, politik, sejarah, sosiologi juga menerapkan cara menambahkan sumber dari beberapa jurnal yang sama.

Untuk penulisan dengan format APA style adalah sebagai berikut: Nama belakang, Nama depan. Tahun. Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume, halaman. Contoh: Ready, R. (2000). Kepribadian ibu, dan interaksinya dengan temperamen anak sebagai prediktor perilaku pengasuhan. Journal of Personality and Social Psychology, 79, 274.

2. MLA style

Cara untuk menjadi penulis perlu memahami format MLA style. Ini merupakan format yang lebih sederhana jika kita bandingkan dengan APA. Biasa diterapkan untuk jurnal bidang seni, bahasa dan sastra, humanities: agama, pancasila dan kewarganegaraan, ilmu sosial dasar, ilmu alamiah dasar dan ilmu budaya dasar.

Format MLA adalah sebagai berikut: Nama Akhir, Nama Awal. “Judul Artikel.” Nama Jurnal Volume. edisi (Tahun Publikasi): Media. Contoh: Smith, John. “Studies in pop rocks and Coke.” Weird Science 12 (2009): Print.

Cara Mencantumkan Sumber dari Suatu Jurnal Berbentuk Kutipan

Khusus cara menulis daftar pustaka jurnal yang mengutip di bagian teks, juga ada aturannya. Ada yang menulis dengan menggunakan kurung buka dan tutup kemudian ditulis nama penulis dan tahun. Ada juga yang langsung dipaparkan seperti bercerita.

Contoh: Dinas Pariwisata akan mencanangkan objek wisata baru ke-7 dengan destinasi terintegrasi dengan pengunjung. Rancangan tersebut dipelopori oleh 99 orang yang berpengalaman dibidangnya (Novia, 2019).

Jurnal di atas memberikan informasi bahwa penulisnya adalah Novia. Publikasi tersebut ditulis dan terbit pada tahun 2019. Ini sama persis dengan cara menulis kutipan secara langsung. Anda juga harus menggali informasi data asli lainnya dari karangan ilmiah tersebut.

Kemudian untuk bagian daftar pustaka, aturannya masih sama dengan sebelumnya dijelaskan. Bahwa sesuai cara menulis sumber dari jurnal nama jurnal, edisi, nomor halaman penting untuk dicantumkan.