Pengertian Puisi Rakyat, Ciri-ciri dan Contohnya

Tahukah Anda apa pengertian puisi rakyat? Pada dasarnya karya sastra ini sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, bentuknya kata berirama. Bisa dikatakan jika pantun, syair dan gurindam adalah beberapa bagian dari puisi rakyat yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Menurut ahli sastra, puisi rakyat disebut juga sebagai puisi lama atau tradisional. Gaya bahasanya sederhana, lugas dan penyampaiannya dapat dipahami oleh masyarakat luas. Karya sastra rakyat sering mengandung nilai kearifan lokal dan berulang kali diwariskan dari generasi ke generasi.

Definisi yang paling sederhana adalah karya sastra yang berasal dari paham kehidupan masyarakat biasa. Puisinya dapat dikaitkan dengan tradisi lisan, seperti halnya cerita, lagu, nasihat atau pepatah kuno. Bahkan setiap daerah dapat mengekspresikan tradisi yang berbeda-beda.

Oleh sebab itu, karya sastra ini mengandung nilai kehidupan, kearifan lokal dan tradisi setiap daerah. Tradisi lisan yang dipertahankan secara turun temurun jadi kearifan lokal bagi masyarakat umum. Jika Anda penasaran dengan karya sastra ini, simak informasinya dari jasa penulis artikel berikut.

Penjelasan Pengertian Puisi Rakyat secara Lengkap

Pengertian puisi rakyat ialah jenis sastra lisan tradisional dan telah diwariskan secara turun-temurun. Karya seni berbentuk ekspresi puitis untuk mencerminkan budaya dan kepercayaan wilayah tertentu. Di dalamnya terdapat kata-kata khusus untuk mengekspresikan setiap nilai luhur dan budaya.

Pada dasarnya karya sastra ini berisikan cerita, peribahasa, teka-teki dan lagu yang digunakan untuk memberi pelajaran atau menghibur penonton. Ciri-ciri puisi rakyat lokal antara lain penggunaan bahasa umum, terdapat pengulangan, menggunakan perumpamaan, berirama atau bersajak.

Selain itu, pengertian puisi rakyat sering kali juga mengandung unsur-unsur dari lingkungan atau budaya setempat seperti tumbuhan, hewan serta peristiwa sejarah. Untuk bisa membuatnya, Anda membutuhkan kreativitas karena pemilihan bahasa harus sesuai dan mudah dipahami masyarakat umum.

Tentu saja hal ini melibatkan bahasa sederhana yang dapat dengan mudah dipahami oleh semua jenis pembaca. Agar lebih efektif, pengertian puisi rakyat harus diketahui terlebih dahulu. Setelah itu tentukan gaya bahasa yang digunakan untuk membuat karya sastra tersebut.

Karya sastra ini harus mengandung uraian yang jelas, pesan juga bermakna supaya bisa dihubungkan oleh pembaca. Ada 3 gaya bahasa yang digunakan, di antaranya sastra lisan, sastra daerah dan sastra tradisional. Dengan memahami ketiganya, Anda bisa menentukan pemilihan gaya bahasa.

Pemilihan Gaya Bahasa untuk Puisi Rakyat

Seperti penjelasan sebelumnya, terdapat 3 gaya bahasa berbeda untuk pembuatannya. Baik bahasa lisan, daerah atau tradisional, ketiganya menggunakan artikulasi berbeda beda. Untuk memahami ketiga gaya bahasa tersebut, Anda bisa melihat penjelasannya pada poin berikut ini.

Baca juga: Contoh puisi pendek tentang pendidikan berikut ini

1. Sastra Lisan

Sastra lisan adalah gaya bahasa yang disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut, tanpa menggunakan tulisan. Seperti yang diketahui, artikulasi bahasa puisi rakyat mengikuti satu jenis sastra yaitu secara lisan karena diwariskan dari generasi ke generasi.

Semua nilai budayanya diwariskan dalam lingkungan masyarakat agar mudah dimengerti. Sastra lisan ini sering kali mengandung unsur-unsur teater, musik, seni tari. Biasanya dipakai sebagai sarana untuk memperkuat identitas budaya suatu masyarakat.

2. Sastra Daerah

Sastra daerah adalah gaya bahasa sastra yang muncul dari suatu daerah atau wilayah tertentu. Puisi rakyat itu berasal dari suatu daerah atau wilayah. Biasanya mengandung unsur-unsur kebudayaan lokal, seperti bahasa, nilai luhur adat istiadat dan kepercayaan.

Sastra daerah ini sering kali dijadikan cerminan dari keanekaragaman budaya di Indonesia dan berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan lokal. Gaya bahasanya masih bisa dipahami oleh sebagian orang awam, terutama untuk yang dari Jawa, Gending.

3. Sastra Tradisional

Sastra tradisional adalah bahasa yang memiliki sejarah panjang dan dianggap sebagai bagian dari warisan budaya suatu masyarakat. Karya sastra ini bisa dianggap sebagai sastra tradisional setelah berusia ratusan tahun, dapat dilihat sebagai karya seni dengan nilai sejarah tinggi.

Biasanya sastra tradisional mengandung unsur yang berhubungan dengan mitologi, agama dan kisah-kisah legendaris. Fungsinya untuk menghubungkan generasi dengan warisan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu kala, contohnya bahasa sansekerta.

Jenis-jenis Puisi Rakyat yang Perlu Diketahui

Memahami apa itu pengertiannya jadi lebih mudah jika kita tahu jenis-jenisnya. Terdapat enam jenis karya seni yang bisa disebut sebagai puisi rakyat.

Setiap jenis karya seni mengandung kosa kata dan nilai budayanya masing-masing, oleh sebab itu kita perlu mempelajarinya. Berikut keenam jenis yang perlu diketahui :

1. Pantun

Pantun adalah puisi rakyat berisikan empat baris dengan rima pada baris kedua dan keempat. Pantun biasanya diucapkan dalam bentuk berbalas-balasan antara dua orang atau lebih. Pantun dipakai sebagai sarana untuk menghibur dan mengajarkan nilai kearifan lokal.

2. Syair

Syair adalah salah satu jenis puisi rakyat kuno terdiri dari beberapa bait dan rima pada akhir setiap baris. Syair sering kali diungkapkan dalam bentuk lagu atau nyanyian. Pesan digunakan untuk menggambarkan situasi sosial atau politik dalam masyarakat.

3. Gending

Gending adalah puisi rakyat khas Jawa yang diungkapkan dalam bentuk lagu atau nyanyian. Gending biasanya mengandung pesan moral atau filosofis yang ditujukan untuk menginspirasi dan menghibur pendengar. Aliran sastranya kental karena menggunakan bahasa Jawa.

4. Dangdut

Dangdut adalah musik populer dari Indonesia, sering menggabungkan elemen-elemen musik tradisional dengan musik modern. Banyak lirik lagu dangdut yang menggunakan karya sastra ini. Penyampaiannya berbeda karena menggabungkan musik dan nilai luhur budaya.

5. Gurindam

Gurindam adalah jenis yang unik terdiri dari dua seri baris berima. Gurindam biasanya diungkapkan dalam bentuk petuah atau nasehat untuk membimbing perilaku manusia.

6. Kaba

Kaba adalah puisi rakyat Sumatra Barat, Indonesia. Kaba biasanya diungkapkan dalam bentuk dongeng atau cerita rakyat. Pesan di dalamnya sering kali menggambarkan nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat Minangkabau, bisa mengangkat kisah legenda.

Contoh dari Puisi Rakyat Singkat

Dengan memperhatikan jenis-jenisnya, kita tahu ada beberapa contoh puisi pendek yang sering ditemukan di kehidupan sehari-hari. Untuk mempelajari penggunaan bahasanya, Anda bisa lihat beberapa contoh di bawah ini, baik dari pantun, syair, gurindam, kaba serta dangdut.

1. Pantun

Pengertian Puisi Rakyat, Ciri-ciri dan Contohnya Gambar 1.1

Gambar tersebut yang menjelaskan tentang rasa cinta pasangan saat sudah menggebu-gebu. Hal ini mengarah ke ungkapan perasaan romantis dan ekspresi cinta yang kuat antara dua orang.

2. Syair

Pengertian Puisi Rakyat, Ciri-ciri dan Contohnya Gambar 1.1

Gambar diatas ini adalah syair yang mengajarkan tentang pentingnya sikap inklusif, pengertian dan kepedulian antar manusia tanpa memandang penampilan fisik seseorang.

3. Gurindam

12. Pengertian Puisi Rakyat, Ciri-ciri dan Contohnya Gambar 1.3

Pada Gambar tersebut gurindam, kata-katanya mengajarkan kita tentang pentingnya tindakan dan inisiatif dalam mencapai tujuan dan menjalin hubungan

4. Gending

12. Pengertian Puisi Rakyat, Ciri-ciri dan Contohnya Gambar 1.4

Lalu ada juga puisi pendek Gending Gambar diatas yang berarti ungkapan berisikan perasaan nostalgia terhadap masa lalu, sejarah dan keinginan untuk menjaga warisan budaya.

5. Kaba

12. Pengertian Puisi Rakyat, Ciri-ciri dan Contohnya Gambar 1.5

Terakhir adalah puisi pendek Kaba yang menggambarkan perjalanan pendidikan dan pencarian ilmu oleh karakter Kabayan.

Dengan beberapa penjelasan di atas, Anda bisa mengetahui bagaimana karakteristiknya. Tentu saja setiap daerah bisa memiliki karya sastranya masing-masing. Pengertian puisi rakyat itu sudah jelas, berasal dari setiap daerah dan diekspresikan dengan nilai luhur budayanya.