5 Struktur Teks Deskripsi dan Penjelasannya

Memahami struktur teks deskripsi membantu Anda membuatnya dengan lebih lancar. Karangan deskripsi harus bisa menggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dirasakan oleh pembaca.

Penulisan deskripsi atau penggambaran tidak boleh asal sebab bisa menimbulkan ambigu atau salah persepsi makna. Anda harus mengikuti struktur bakunya supaya lebih mudah dipahami pembaca. Berikut penjelasan beserta contohnya.

5 Struktur Teks Deskripsi yang Wajib Dipenuhi

Setiap karangan atau tulisan pasti memiliki struktur standar yang wajib dipenuhi. Selain karakteristiknya yang berisi penggambaran, ada 5 bagian penting didalamnya. Berikut 5 struktur dalam teks deskripsi yang harus diketahui.

1. Struktur Teks Deskripsi bagian Judul

Struktur pertama pada teks deskripsi adalah judul. Setiap karangan harus memiliki judul sebagai sumber informasi bagi pembaca apa yang ingin disampaikan. Judul pada karangan yang sifatnya deskriptif harus memenuhi beberapa syarat.

a. Relevan

Jika Anda melihat hasil pengerjaan jasa penulis artikel seperti Artikel.co.id pasti langsung akan tahu isi karangan hanya dengan membaca judul. Judul sudah mewakili apa ide gagasan penulis.

Inilah yang dimaksud dengan relevan. Jadi pembaca sudah bisa memperkirakan apa cerita atau pesan yang ingin disampaikan penulis. Jika judul sesuai dengan kebutuhan atas informasi calon pembaca, maka tidak akan di-skip dan akan dibaca isinya sampai tuntas.

b. Provokatif

Struktur teks deskripsi pada bagian judul harus bersifat provokatif. Artinya mampu mempengaruhi calon pembaca untuk mau membaca seluruh isi sampai selesai. Anda bisa mengambil ide dari berbagai isu paling hangat di masyarakat.

Isu yang sedang viral biasanya paling mudah mendapatkan perhatian calon pembaca. Misalnya tentang wisata viral jembatan kaca. Anda bisa membuat deskripsi mengenai tempat-tempat seperti itu dengan judul yang mengandung unsur provokasi.

c. Singkat dan Menarik

Judul singkat dan menarik merupakan salah satu cara membuat deskripsi cerita yang mudah mendatangkan banyak pembaca. Ambil kata-kata atau istilah paling banyak dibicarakan di tengah masyarakat, biasanya ini lebih mudah menarik perhatian.

Salah satu contohnya ada di gambar 2.1. Judul “Rumah di Belakang Gunung Ciremai” termasuk singkat dan menarik. Orang akan bertanya-tanya “ada apa dengan rumah di Belakang Gunung Ciremai”.

Judul yang singkat dan menarik, kemudian juga bersifat provokatif serta relevan menjadi bagian dari suatu promosi. Tulisan Anda akan banyak dilihat dan dibaca karena pemilihan kata yang tepat pada struktur teks deskripsi bagian utama ini.

2. Struktur Teks Deskripsi berupa Identifikasi

Bagian kedua adalah berupa identifikasi mengenai tokoh atau orang, obyek dan benda lainnya. Penulis harus menentukan apa saja yang akan dimasukkan dalam sebuah cerita. Siapa saja tokohnya, apa saja obyeknya, seperti apa suasananya.

Ini bisa Anda buat pada saat menyusun kerangka karangan. Jika judul sudah ada, Anda bisa mengembangkan mulai dari penokohan, setting dan suasana. Salah satu contohnya adalah gambar 2.2 yang menggambarkan seorang tokoh pada sebuah cerita.

Tokoh ini ditentukan dulu secara singkat sebelum dideskripsikan lebih rinci. Berapa jumlah tokoh dalam karangan, kemudian benda apa saja yang penting dan harus dijabarkan juga ditentukan pada struktur teks deskripsi ini.

Misalnya akan membuat cerita singkat mengenai kehidupan dalam sebuah keluarga kecil, Anda bisa mengambil tokoh 3 atau 4 orang keluarga inti yaitu ayah, ibu dan anak. Kemudian obyek lain yang perlu dibahas adalah rumah, atau setting di setiap peristiwa.

Baca juga: Cara Membuat Deskripsi Cerita: Panduan Menulis yang Benar

3. Struktur Teks Deskripsi bagian Klasifikasi

Struktur selanjutnya adalah klasifikasi yaitu unsur yang menyusun sistem suatu kelompok sesuai kaidah-kaidah standar. Mana yang merupakan tokoh, mana setting tempat dan mana suasana harus dikenali.

Ini akan sangat berpengaruh pada saat membuat deskripsi karena antara obyek dengan suasana (non-obyek) penggambarannya akan berbeda. Deskripsi non-obyek ini sendiri juga beragam bisa berupa suasana bisa juga aktifitas.

Seperti pada gambar 2.3 dimana penggambaran dalam cerita berupa perjalanan. Ini adalah aktifitas dari tokoh, bukan merupakan sebuah benda tetapi dapat dideskripsikan sebagai suasana.

Cara membuat deskripsi cerita pada bagian ini perlu dilakukan secara urut berdasarkan kronologis kejadian. Tetapi keterangan waktunya bisa dibuat lampau, atau sudah terjadi sebelumnya.

Klasifikasi yang masuk dalam suasana lainnya misalnya pada gambar 2.4. Penulis menggambarkan kondisi pantai dengan suasana yang sangat jelas bisa ikut dirasakan oleh para pembaca.

Penulis fokus pada apa yang dirasakannya saat mengunjungi pantai, bukan pada obyek. Bisa saja penulis menggambarkan kondisi pantai berupa warna air laut, warna pasir, tekstur dan sebagainya.

Namun pada contoh tersebut penulis memaparkan kondisi secara utuh dari berbagai aspek yang membangun suasana. Baik awan, ombak, pemandangan dan lainnya yang dapat dirasa, dilihat dan didengar.

4. Deskripsi

Struktur teks deskripsi bagian keempat ini paling penting dan harus dibuat dengan maksimal. Tujuan dari pembuatan deskripsi sendiri adalah memberikan gambaran yang juga bisa dirasakan oleh pembaca.

Mengacu pada klasifikasi yang sudah dibuat sebelumnya seperti tokoh, setting dan suasana nantinya akan lebih mudah menyusun karangan. Contoh deskripsi obyek ada di gambar 2.5 yang diulas secara detail.

Sama seperti contoh, Anda juga bisa mengulas atau menggambarkan kondisi fisik tokoh cerita secara detail. Seperti tinggi badan, bentuk badan, warna kulit, warna mata, dan semua yang tampak secara kasat mata.

Penggambaran tokoh secara detail akan memudahkan pembaca berimajinasi seperti apa penampakan masing-masing tokoh dalam cerita dan perbedaan masing-masing. Misalnya tokoh utama berperawakan gendut, tokoh lainnya digambarkan memiliki badan kurus.

Struktur teks deskripsi bagian keempat ini selain secara visual kebendaan, karakter tokoh juga bisa digambarkan menggunakan kata-kata. Seperti ramah, sabar, jujur, simpati, peduli, penyayang, tegas, kasar dan sebagainya.

Begitu juga dengan setting tempat kejadian. Sangat penting untuk dibuat pendeskripsian secara rinci supaya pembaca bisa membedakan masing-masing peristiwa baik waktu maupun tempat kejadiannya.

Pendeskripsian suasana juga lebih mudah setelah klasifikasi dibuat. Anda bisa mendeskripsikan suasana seperti siang, malam, pagi dengan lebih mudah. Hal ini juga akan mudah dipahami oleh pembaca.

5. Kesimpulan

Struktur terakhir karangan ini berupa penegasan hal-hal penting. Sebetulnya struktur terakhir ini bisa dicantumkan bisa juga tidak tergantung tujuan penulisan. Tapi rata-rata untuk karangan singkat selalu ada bagian kesimpulannya.

Seperti contoh gambar 2.6, kesimpulan ada pada paragraf terakhir. Kesimpulan adalah inti dari seluruh pembahasan dan apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Misalnya pesan untuk menjaga kelestarian lingkungan untuk karangan deskripsi mengenai kondisi lingkungan.

Untuk karangan fiksi juga sama, kesimpulan bisa dibuat dengan menjabarkan akhir dari cerita. Sehingga pembaca tidak bertanya-tanya seperti apa ending atau akhir kisah tokoh didalamnya.

Biasanya untuk bagian kesimpulan ini tidak disertai dengan penggambaran karena semua sudah dimaksimalkan pada bagian sebelumnya. Kesimpulan hanya fokus pada pesan utama penulis.

Dari lima struktur ini Anda bisa mulai membuat karangan singkat, padat, jelas, sarat makna. Mulai dari judul sampai kesimpulan harus dibuat urut sesuai ketentuan penggunaan struktur teks deskripsi sehingga tulisan jadi enak dibaca dan mudah dipahami.