Ciri-Ciri Teks Deskripsi secara Umum Hingga Spesifik

Ciri-ciri teks deskripsi cukup spesifik dan mudah dikenali. Inti dari tulisan deskripsi adalah berupa penggambaran suatu karakter, tempat, suasana atau bahkan benda-benda yang terlibat dalam sebuah cerita.

Ciri dan karakteristik sebuah karangan deskripsi dikategorikan menjadi beberapa macam berdasarkan tujuan, obyek, isi serta penggunaan bahasa. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai ciri tersebut menurut beserta contohnya.

Ciri-ciri Teks Deskripsi secara Umum

Secara umum deskripsi adalah penggambaran suatu obyek yang bisa dilihat, didengar, dirasa secara langsung. Dari imajinasi penulis diubah ke dalam bentuk tulisan sehingga bisa dinikmati oleh pembaca. Lebih jelas karakteristiknya sebagai berikut:

1. Menggunakan Kata Keterangan

Ini banyak ditemui dari hasil pengerjaan jasa penulis artikel. Untuk menggambarkan suatu objek, suasana, tempat biasa digunakan kata keterangan. Paling umum adalah keterangan waktu seperti pagi, siang, sore atau malam hari.

Selain keterangan waktu, keterangan tempat juga biasa dipakai untuk mendeskripsikan setting. Misalnya di bilik sederhana, di dalam kelas, di rumah dan sebagainya. Bisa juga menggambarkan suatu tempat wisata seperti gambar 3.1.

Keterangan tempat bisa jadi merupakan obyek pokok yang memang ingin disampaikan oleh penulis. Dari adanya keterangan tempat langsung misalnya “Pantai Kuta Bali”, maka pembaca akan bisa melacak dan mudah mengikuti alur karena memiliki imajinasi sendiri.

2. Menggunakan Kata Sifat

Penggunaan kata sifat ini masuk dalam cara membuat deskripsi cerita supaya mudah dipahami pembaca. Penilaian subyektif pembaca bisa berbeda saat membaca kata “cantik”, “tampan”, “kurus”, “gemuk” dan sebagainya.

Meski ukuran orang berbeda terhadap suatu sifat, tapi harus dideskripsikan sesuai tujuan penyusunan karangan. Sehingga pesan pokok dari cerita dapat diterima dan dipahami oleh pembaca.

Baca juga: Cara Membuat Deskripsi Cerita

3. Merubah Visual Menjadi Tulisan

Seperti pada gambar 3.1 tersebut, digambarkan suasana senja yang berwarna-warni. Ini hanya merupakan imajinasi penulis atau bisa jadi memang fenomena alam yang sedang dialami.

Penulis membuat ciri-ciri teks deskripsi dengan menjelaskan warna agar pembaca juga ikut membayangkan hal serupa seperti yang dilihat atau dipikirkan penulis. Turut merasakan nuansa suasana yang tercipta dari tulisan.

Ciri-ciri Teks Deskripsi Berdasarkan Tujuan, Isi dan Objek

Ciri sebuah teks deskripsi juga dibedakan berdasarkan tujuan, isi dan obyek yang digambarkan. Berdasarkan tujuan, penulis membuat penggambaran dari sudut pandang pribadinya dan mengajak pembaca untuk merasakan gambaran tersebut.

Kemudian berdasarkan isi teks, di sini biasanya digunakan kata-kata khusus. Misalnya penggunaan perumpamaan untuk menggambarkan suatu hal. Ini merupakan bagian dari cara membuat deskripsi cerita dengan menggunakan ungkapan spesifik yang mendalam.

Contoh sederhananya, cahaya lampu di rumah mewah itu begitu terang layaknya di siang bolong padahal tengah malam. Kalimat atau teks ini mengumpamakan terangnya lampu dengan kondisi siang hari.

Ciri-ciri teks deskripsi berdasarkan objek yang sedang digambarkan mengacu pada sifat eksklusif objek tersebut. Pendeskripsian akan memperjelas perbedaan suatu obyek dengan objek lainnya. Maka dalam kategori ini digunakan istilah yang lebih detail.

Penulis akan mengulas mengenai ukuran, bentuk, tekstur, rasa secara khusus. Jadi bukan hanya sebatas menggambarkan objek secara umum. Misalnya, buah apel berukuran kecil, berwarna merah kekuningan dengan rasa sedikit masam.

Penggambaran buah apel tersebut cukup spesifik. Penulis ingin menunjukkan secara khusus sebab di pasaran ada banyak sekali jenis apel. Dengan demikian pembaca bisa lebih tepat dalam membayangkan apa yang dimaksud oleh penulis.

Lebih jelasnya bisa lihat di gambar 3.2. Pendeskripsian sebuah tempat pensil sudah sangat detail dan spesifik. Dari membaca teks tersebut pembaca bisa langsung membayangkan bahwa tempat pensil yang dimaksud bukan tempat pensil biasa pada umumnya.

Ciri-ciri Teks Deskripsi Menggambarkan Kesan Indera

Mendeskripsikan apa yang ditangkap oleh indera. Ini merupakan kesan yang realistis atau nyata dan pembaca juga akan merasakan hal serupa apabila mengalaminya. Misalnya mengenai rasa suatu masakan yang sedang dibicarakan.

Seperti gurih, asin, asam, manis, pahit, ini merupakan sifat nyata. Selain rasa, kesan indera juga meliputi bau dan tekstur. Dalam hal ini indera pengecap, peraba dan penghidu bermain terhadap kesan suatu obyek.

Contoh, buah durian yang dipetik kemudian dibelahnya memiliki tekstur lembek, tebal, bau menyengat dan rasa manis agak pahit. Penggambaran ini bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca karena sebagian besar durian memiliki sifat seperti itu.

Ciri-ciri teks deskripsi seperti ini meski secara umum juga bisa mudah dipahami pembaca namun penulis tetap harus melakukan pengamatan. Menghidu bau, meraba atau memegang dan mencicip langsung.

Tidak jarang penulis menggunakan referensi dari pengalaman pribadi dalam membuat penggambaran yang melibatkan indera. Contoh pada gambar 3.3, secara sederhana dan singkat menggambarkan makanan yaitu tempe mendoan.

Ciri-ciri teks deskripsi seperti ini umumnya justru tidak menonjolkan visual yang ditangkap penglihatan penulis seperti warna, bentuk, ukuran dan sebagainya. Namun kesan beberapa indera dibuat merata.

Pendeskripsian suatu obyek berdasarkan kesan indera ini bisa juga terdapat pada tulisan hasil analisa. Selain berkaitan dengan makanan, bisa juga dengan suasana. Misalnya, ruangan itu pengap, bau seperti bahan kimia, kelembabannya terasa di kulit kami.

Meski tidak melibatkan indera pengecap, tapi sudah mewakili 2 indera yaitu peraba dan penghidu. Teks tersebut sudah efektif membuat pembaca serasa ikut masuk ruangan dan merasakan suasana di dalamnya.

Baca juga: Struktur Teks Deskripsi dan Penjelasannya

Ciri-ciri Teks Deskripsi dengan Penggunaan Bahasa

Penggunaan bahasa yang dimaksud adalah sinonim atau persamaan kata dan majas atau perumpamaan. Sinonim digunakan untuk memberikan kesan lebih halus atau memilih kata-kata yang lebih mudah dipahami pembaca secara umum.

Ciri-ciri teks deskripsi menggunakan sinonim bisa dilihat pada gambar 3.4. Ungkapan “tidak mau beranjak dari tempat tidur” mewakili istilah “malas”. Kesannya jadi lebih halus dan enak dibaca dibanding kata “malas”.

Bahkan sinonim ini menunjukkan makna lebih kuat. Seakan sangat berat untuk bangkit dari tempat tidur karena suatu alasan kuat. Selain menggunakan persamaan kata, banyak teks deskripsi menggunakan bahasa perumpamaan.

Misalnya mengumpamakan bulan dengan dewi malam. Pada teks misalnya, malam ini cukup gelap sebab dewi malam malu-malu dibalik awan kelabu. Meski kalimatnya tidak lugas, tapi pembaca sudah paham dengan kondisi malam gelap karena bulan tertutup awan.

Perumpamaan sering menjadi alternatif penggambaran suatu kondisi atau obyek karena penulis ingin memberikan kesan lebih estetik pada tiap kalimatnya. Perumpamaan yang digunakan juga beragam tidak hanya mengganti obyek mati seolah menjadi hidup.

Ada beragam perumpamaan seperti hiperbola atau hiperbola yang juga dipakai dalam kalimat deskripsi. Misalnya, matahari saat ini cukup terik terasa membakar kulit. Ungkapan “membakar kulit” ini sebetulnya berlebihan.

Ungkapan “membakar kulit” dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa gambaran kondisi suatu siang tersebut sangat panas. Penggambaran dengan kalimat perumpamaan ini tidak sulit dipahami karena “membakar” dan “panas” kesannya sama.

Pada intinya, deskripsi atau penggambaran bertujuan menggiring imajinasi pembaca sehingga sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Ciri-ciri teks deskripsi di atas bisa jadi acuan dalam menyusun karangan dengan maksud yang sama.