Beragam Cara Mendeskripsikan Makanan yang Menarik Perhatian

Cara mendeskripsikan makanan yang tepat harus dilakukan bila ingin memperoleh perhatian banyak pembeli. Ketika membahas teknik pemasaran secara online, bukan hanya melampirkan gambar dan video produk menarik saja yang perlu dilakukan.

Tapi, bagaimana menuliskan deskripsi akan sangat berpengaruh terhadap minat pembaca untuk membeli produk makanan yang sedang Anda tawarkan. Dalam kondisi seperti ini, skill copywriting atau menulis promosi penjualan diperlukan.

Tujuannya supaya orang lain bisa melakukan tindakan sesuai anjuran, termasuk untuk membeli makanan tersebut. Bagi Anda para pemula yang masih bingung membuat deskripsi makanan, bisa menerapkan beberapa cara sebagaimana akan dibahas pada uraian berikut.

Beragam Cara Mendeskripsikan Makanan yang Menarik Perhatian

Membuat deskripsi produk, termasuk makanan bisa ditujukan untuk platform jualan di website, sosial media maupun marketplace. Agar menarik perhatian para calon pelanggan untuk membaca, lalu membeli, ikuti beragam cara mendeskripsikan ini:

1. Mengenali Produk

Sebelum membuat teks deskripsi yang nantinya akan diunggah ke platform jualan, kenali terlebih dahulu produk dengan baik. Identifikasi segala hal mengenai makanan yang hendak dijual.

Segala hal dimaksud mulai dari manfaatnya terhadap kesehatan, komposisi, nilai gizi, masa kedaluwarsa hingga cita rasa. Supaya tidak ada bagian kecil terlewat, sebaiknya catat setiap hal pentingnya.

Cara mendeskripsikan makanan pada poin satu ini tidak boleh dikira-kira. Anda perlu mencicipi makanan tersebut terlebih dahulu untuk memudahkan menuliskan deskripsi secara lengkap dan lebih mendetail nantinya.

Bila masih bingung terkait hal atau poin penting apa saja yang perlu dicatat sebagai bahan penulisan, Anda bisa mencoba memosisikan diri sebagai pembeli. Bayangkan ketika menjadi pembeli, informasi apa saja yang akan Anda cari ketika membeli makanan.

Baca juga: Beragam Trik Membuat Tulisan Deskripsi Produk Kopi Menarik

2. Menentukan Target Pasar

Sesudah memahami segala hal tentang produk dengan baik, sekarang waktunya menentukan target pasar. Setiap makanan mempunyai target marketnya masing-masing dan berbeda-beda antara satu dengan lainnya.

Identifikasi target pasar ini sangat penting karena akan membantu dalam memilih gaya bahasa yang tepat digunakan. Target pasar itu dapat berbeda dengan target audience, sehingga perlu dipastikan sejak awal.

Sebagai salah satu contohnya, makanan yang dijual berupa bubur bayi. Sesuai dengan namanya, target pasar produk pasar ini adalah bayi. Tapi, nantinya yang akan membeli bubur tersebut bukanlah bayi, melainkan orang tua.

Ketika kondisinya seperti ini, berarti penulisan deskripsinya menggunakan bahasa yang ramah dibaca oleh orang tua. Target market akan mempengaruhi tingkat formalitas bahasa.

Cara mendeskripsikan makanan untuk target pasar dan target audience remaja, bisa menggunakan bahasa lebih santai atau non-formal. Bisa juga memakai bahasa gaul dengan tetap memperhatikan kesantunan.

Sedangkan bila sasaran tujuannya adalah orang dewasa, bahasa formal tapi tidak kaku bisa menjadi opsi. Bagaimanapun juga, bahasa terlalu kaku akan membuat daya tarik para calon pembeli untuk sekadar membaca saja bisa berkurang, apalagi membeli.

3. Memakai Konsep Piramida Terbalik

Cara membuat deskripsi produk berikutnya adalah memakai konsep piramida terbalik. Maksud dari konsep ini yaitu menuliskan deskripsi, dimulai dari bagian paling umum, lalu dilanjutkan hingga menuju bagian khusus atau spesifik.

Penerapan konsep seperti ini nantinya akan membuat tulisan menjadi lebih tertata. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat lebih menyukai tulisan tertata karena bisa memberikan informasi dengan jelas

Selain itu, penerapan konsep piramida terbalik bisa mengarahkan minat para pembacanya secara spesifik. Struktur tulisan seperti ini juga akan menjadikan bisnis tampak lebih profesional.

Tertata dalam poin ini sebenarnya bukan hanya pada arah pembahasan saja, tapi juga penulisan setiap katanya. Sebaiknya hindari menggunakan kata terlalu banyak singkat dan typo karena bisa mengurangi daya tarik pembeli untuk melanjutkan bacaan.

Baca juga: Cara Membuat Deskripsi Produk untuk Mendukung Bisnis Online

4. Menyertakan Informasi tentang Manfaat

Ketika menerapkan cara mendeskripsikan makanan, Anda bisa menyertakan informasi berisikan tentang manfaat. Mayoritas pembeli, akan tertarik dengan makanan yang menawarkan banyak manfaat.

Penting dijadikan catatan, kelebihan itu berbeda dengan manfaat. Sebagian pebisnis dalam menuliskan deskripsi hanya mencantumkan kelebihan saja tanpa disertai dengan manfaat.

Padahal adanya pencantuman manfaat bisa sangat mempengaruhi daya tarik pembeli. Salah satu contohnya, Anda menjual produk berupa madu. Walaupun madu sudah banyak dijual dipasaran, banyak orang belum tahu manfaat sebenarnya dari produk ini.

Nantinya Anda bisa menuliskan beberapa manfaat madu bagi kesehatan. Beberapa di antaranya, meningkatkan imunitas tubuh, menangkal radikal bebas, menjaga kesehatan sistem pencernaan dan menjaga kesehatan jantung.

Manfaat tersebut adalah untuk madu secara umum. Bila produk madunya berjenis akasia, bisa menuliskan manfaatnya berupa membantu menurunkan berat badan dan mempunyai sifat anti bakteri alami.

Semakin banyak manfaat, akan semakin menarik perhatian para pembeli. Tapi, penting diingat, tuliskan bagian manfaat ini dengan kalimat yang efektif dan jangan berbelit-belit. Pastikan bahwa manfaat tersebut memang nyata adanya, bukan klaim palsu.

5. Menggunakan Kata-kata Umum

Saat menerapkan cara mendeskripsikan makanan, perhatikan dengan baik penggunaan kata-katanya. Makanan adalah produk yang seringkali memiliki target pasar masyarakat umum.

Ketika membuat deskripsi, sebaiknya pakai jenis kata yang umum dipakai serta tidak mempunyai makna ganda. Hindari menggunakan terlalu banyak istilah atau kosa kata terlalu teknik.

Ketika memakai kata bermakna ganda, berpotensi membuat audience menjadi salah tafsir. Akibatnya, informasi atau poin utama yang disampaikan tidak tersampaikan dengan baik.

Hal seperti ini akan membuat para pelanggan bingung dan merasa ragu untuk membeli produk tersebut. Daripada nantinya kecewa karena tidak mendapatkan produk sesuai keinginan, mereka berpotensi besar lebih memilih mencari toko lainnya.

6. Penulisannya Secara Singkat, Padat serta Jelas

Deskripsi produk itu berbeda dengan artikel pada blog yang lebih baik bila dituliskannya semakin banyak jumlah katanya. Teks deskripsi makanan yang mengandung copywriting penulisannya harus secara singkat, padat dan jelas.

Bagi pebisnis yang kesulitan membuat teks copywriting, akan memanfaatkan jasa penulis artikel. Biasanya jasa ini tidak hanya menawarkan layanan penulisan artikel saja, tapi juga naskah deskripsi.

Alasan mengapa penulisan deskripsi tidak perlu terlalu panjang adalah karena bisa membuat audience menjadi malas untuk membacanya. Tuliskan saja poin-poin penting yang umumnya dicari oleh para pembeli.

7. Memakai Bahasa Sensorik dan Deskriptif

Cara membuat deskripsi terakhir yaitu memakai bahasa sensorik dan deskriptif. Penggunaan bahasa sensorik atau yang melibatkan panca indra itu sangat penting, apalagi bila pemasarannya secara online.

Hal ini mengingat pembeli tidak bisa melihat, merasakan dan mencium aroma makanan tersebut secara langsung, sehingga perlu pendeskripsian secara mendetail. Jadi, nantinya pembaca akan terbantu untuk merasakan makanan tersebut dalam pikiran mereka.

Salah satu contohnya, kue brownies ini memiliki rasa manis yang pas dengan lelehan cokelat di dalamnya. Jangan hanya menyebutkan kue brownies ini memiliki rasa enak, karena kurang memberikan bayangan seberapa lezatnya makanan tersebut.

Pemilihan kata dan kalimat memerlukan kreativitas agar tidak monoton serta berbeda dari lainnya. Penggunaan kalimat persuasif pada penerapan cara mendeskripsikan makanan juga perlu untuk mempengaruh psikologis pembaca agar melakukan seperti yang diminta.