Identifikasi Ciri-Ciri Teks Diskusi yang Baik dan Benar

Mengidentifikasi ciri-ciri teks diskusi secara tepat dapat mempermudah membuat laporan hasil debat antar pihak. Jalannya diskusi biasanya dilakukan dengan tujuan mencari kesimpulan dari berbagai sudut pandang, baik pro maupun kontra terhadap isu tertentu.

Perdebatan dilakukan dengan menghadirkan pihak pro dan kontra dengan moderator atau penengah di antara keduanya. Argumen pro dan kontra akan disampaikan untuk mendapatkan kesimpulan akhir yang tidak memihak salah satu di antara keduanya.

Ciri-Ciri Teks Diskusi yang Perlu Diketahui

Untuk memahami apa saja ciri-ciri dari teks diskusi? Kami Artikel.co.id akan mengajak Anda mencari tahu detailnya melalui pembahasan ini. Untuk memberikan pemahaman lebih jelas, berikut adalah ciri-ciri yang harus dipahami:

  1. Laporan terdiri atas isu atau pembuka, diikuti dengan pembahasan berupa argumen pro dan argumen kontra, terakhir ditutup dengan kesimpulan. Semua susunan ini harus dibuat secara berurutan untuk mendapatkan hasil netral dari jalannya debat.
  2. Menggunakan verba secara proporsional, mulai dari verba rasional, verba material, maupun verba mental.
  3. Meliputi konjungsi perbandingan atau disebut juga sebagai kata hubung dari dua gagasan yang bertolak belakang dengan maksud memperjelas perbedaan antara kedua gagasan.
  4. Selanjutnya, ciri-ciri teks diskusi secara tepat adalah adanya modalitas untuk menyampaikan rekomendasi maupun pendapat. Modalitas berisi tentang pernyataan pro maupun kontra atas segala jenis kemungkinan maupun keharusan.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka penyusunan teks dapat dilakukan dengan baik dan benar. Penulis dapat menyampaikan pendapatnya di akhir tentunya berdasarkan pada fakta dan kondisi sebenarnya di lapangan. Keberpihakan diusahakan harus senetral mungkin.

Kaidah Kebahasaan Penyusunan Laporan Diskusi

Terdapat aturan jelas tentang kaidah kebahasaan sebuah laporan diskusi atau debat. Kaidah kebahasaan yang dimaksud meliputi berbagai penjelasan berikut:

  1. Menghindari menggunakan istilah khusus atau lebih dianjurkan menggunakan istilah umum agar lebih mudah dimengerti oleh pembaca
  2. Menerapkan kalimat modalitas, seperti akan, wajib, harus, ingin, apabila, mungkin
  3. Selanjutnya, apa saja ciri-ciri kebahasaan teks diskusi? Salah satunya menerapkan kata kerja aksi, seperti membuat, menyebabkan, mengakibatkan, menjadikan, dan seterusnya
  4. Menerapkan konjungsi perlawanan untuk menunjukkan suatu hal kontras, seperti tetapi, tapi, akan tetapi, namun, di sisi lain, dan seterusnya
  5. Menerapkan kohesi leksikal atau perpaduan kata maupun istilah terkait isu yang dibahas
  6. Menerapkan kohesi gramatikal di mana adanya perpaduan dengan kaidah tata bahasa

Berdasarkan kaidah kebahasaan tersebut, penulis dapat mengembangkan kerangka pemikiran serta fakta secara terperinci. Selain kemampuan menulis, seorang pelapor juga harus memiliki kemampuan menyimak jalannya diskusi dengan baik dan benar.

Ketahui Jenis-Jenis Forum Diskusi Ini

Forum yang menghadirkan pihak pro dan kontra dengan ditengahi seseorang netral ada banyak jenisnya. Di bawah ini merupakan beberapa jenis teks diskusi berdasarkan berbagai bentuk dan tujuannya:

  1. Perundingan Kelompok adalah jenis paling sederhana yang melatih setiap orang untuk mampu dan berani berbicara. Mengemukakan pendapat di hadapan banyak orang bukan hal mudah, pelajar bisa melatih diri dari jenis pertama ini.
  2. Seminar menghadirkan ahli yang dapat memberikan arahkan kepada jalannya diskusi secara tepat. Seperti pada struktur atau unsur dalam teks, akan ada isu, argumen, dan kesimpulan di akhir.
  3. Diskusi Panel ini tujuannya untuk memperdalam pemahaman terhadap suatu hal. Misal, sedang menjalankan bisnis di dunia digital maka beberapa materi pembahasan mengenai jenis bisnisnya, strategi pemasarannya, risiko, dan sebagainya.
  4. Simposium merupakan sebuah forum yang di dalamnya terdapat moderator sebagai penengah. Dalam penyusunan laporannya juga mesti mengedepankan penerapan unsur teks diskusi seperti isu, argumen, dan kesimpulan dengan tepat.
  5. Lokakarya adalah salah satu jenis diskusi yang menghasilkan output dari para peserta di akhir. Selain mengambil banyak pelajaran secara teori juga mendapat kerja praktik secara langsung.
  6. Debat Parlemen adalah apa yang dilakukan anggota dewan di gedung DPR/MPR Indonesia. Dengan acuan kepentingan rakyat maka setuju dan tidak setuju akan dirangkum dan dicari jalan tengahnya.
  7. Konferensi Merupakan sebuah kegiatan untuk mencari jalan tengah dari berbagai sudut pandang peserta konferensi. Contohnya, Konferensi Asia Afrika yang terakhir kali dilaksanakan di Bandung.
  8. Sarasehan adalah salah satu jenis tidak formal yang tidak perlu juga menghadirkan moderator. Namun, dalam penyusunan laporannya harus tetap memperhatikan bagaimana ciri-ciri kalimat argumen dalam teks diskusi ditulis dengan tepat.
  9. Munas atau Musyawarah Nasional merupakan musyawarah tingkat nasional yang dihadiri oleh berbagai orang berkepentingan dengan tujuan membahas urusan negara.
  10. Training atau diskusi pelatihan berisi tentang praktiknya berbagai teori yang selama ini dipelajari. Semakin matang pemahaman materinya maka semakin lancar diskusi pelatihannya.

Sepuluh jenis teks di atas dapat membantu Anda lebih jauh mengenali dan membedakan satu laporan dengan laporan lainnya. Kebanyakan dilakukan dalam konteks formal, namun beberapa di antaranya dilakukan dalam konteks informal tanpa prosedur baku.

Berikut Ini Kata-Kata yang Sering Digunakan

Orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan debat atau diskusi secara sadar atau tidak pasti akrab dengan beberapa pilihan kata. Salah satu ciri-ciri teks diskusi yang baik adalah menerapkan beberapa kata di bawah ini:

  1. Pembuka acara akan memulai dengan kalimat, “Mari kita mulai diskusi kali ini…”
  2. Kemudian ketika ingin melibatkan audiens maka biasanya padanan kalimat yang muncul adalah, “Ya, silakan ada pertanyaan>”, “Apakah audiens di sini setuju dengan pendapat A?”
  3. Cara mengemukakan pendapat pribadi secara santun tanpa menunjukkan keberpihakan tanpa alasan, “Saya setuju pada bagian A, namun permasalahannya adalah…”, “Saya menjadi semakin yakni bahwa…”
  4. Sebaliknya, bisa juga menyatakan ketidaksetujuan sebagai penerapan salah satu ciri-ciri teks diskusi, adanya pihak kontra, seperti, “Mohon maaf, akan tetapi fakta di lapangan menyebutkan…”, atau “Saya kurang setuju dengan A karena…”
  5. Memastikan ucapan peserta, seperti, “Jadi, maksud bapak adalah…” atau bisa juga “Klarifikasi kalau salah, jadi maksudnya adalah…” Penarikan kesimpulan sementara ini untuk membuat jalannya debat terarah
  6. Bisa juga menyela, asalkan santun dengan mengucapkan kalimat, “Mohon maaf saya kurang paham, jadi sampai sini…”
  7. Terakhir untuk mengembalikan atensi audiens dan jalannya diskusi ke satu arah bisa dengan mengucapkan, “Oke, mari kembali ke pembahasan…”

Untuk menjalankan debat, latar belakang moderator mesti diperhatikan baik-baik, jangan sampai menyerang salah satu pihak. Posisi moderator harus benar-benar netral agar dapat melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang secara jelas.

Baca juga: Contoh Artikel Ilmiah, Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Penulisannya

Hal yang Berkaitan dengan Kompetensi Menulis Laporan

Berdasarkan berbagai ciri-ciri teks diskusi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penyusunannya tidak bisa asal-asalan. Membutuhkan kemampuan secara teori dan praktik karena nantinya teks akan digunakan oleh pembaca lain.

Bisa menjadi sumber untuk memberikan pemahaman secara pribadi, bisa juga dijadikan sumber untuk menulis. Penggunaan istilah umum memudahkan siapa saja memahami isinya, selain itu untuk menghindari ambiguitas adalah dengan padanan kata tepat.

Jika ingin menulis kembali kalimat maka pastikan padanan katanya tidak mengubah makna. Pro dan kontra selama jalannya debat adalah hal wajar, selama disampaikan sesuai fakta maka tidak masalah sama sekali.

Selesai memahami segala teori tentang salah satu teks dalam Bahasa Indonesia, kini saatnya praktik. Terapkan berbagai ciri-ciri teks diskusi secara tepat untuk memberikan pemahaman akurat kepada pembaca.