Mencari Tahu Cara Membuat Kesimpulan secara Tepat

Mengetahui cara membuat kesimpulan secara tepat membuat kemudahan dalam menarik benang merah suatu pembahasan. Sebagai penulis, tulisannya jadi terarah, sementara sebagai pembaca dapat menemukan inti bacaan dengan baik dan benar.

Secara tertulis, simpulan dapat ditarik setelah adanya pernyataan induktif dan deduktif atau percampuran antara keduanya. kali ini, kami jasa penulis artikel akan memberikan cara tepat membuat simpulan sekaligus penjelasan lengkap dari setiap bagiannya.

Seperti Ini Cara Membuat Kesimpulan yang Benar

Mencari Tahu Cara Membuat Kesimpulan secara Tepat

Mencatat ide pokok dalam teks merupakan salah satu cara buat kesimpulan secara tepat. Banyak orang terkecoh, menyamakan antara judul dengan ide pokok, padahal keduanya jelas memiliki perbedaan. Judul bersifat tersurat sementara ide pokok tersirat.

Di bawah ini merupakan cara membuat kesimpulan yang benar:

1. Mencatat Ide Pokok Itu Penting

Ide pokok merupakan inti dari keseluruhan pembahasan dalam sebuah teks. Bisa dijelaskan cukup dengan beberapa kata saja tanpa tanda titik berkali-kali. Ide pokok bisa disebut juga sebagai gagasan, penentu arah hendak ke mana pembahasan artikel dikembangkan.

Meskipun dapat dijelaskan melalui pemilihan kata singkat, akan tetapi mencarinya cukup sulit juga. cara menemukan ide pokok yang baik adalah membaca dan memahami keseluruhan isi. Setelah itu temukan kalimat utamanya dan yakinkan dengan penjelas.

Semakin banyak penjelas menerangkan satu kalimat utama maka semakin mengerucut ide pokoknya. Jadi, kesimpulan itu seperti apa? Sebuah pernyataan yang mendukung ide pokok dalam paragraf. Pernyataan ide pokok bisa ditulis dalam satu kata atau lebih.

Misal, ide pokoknya Pemilu 2024 maka isi pembahasannya bisa mengenai pembentukan panitia, calon presiden, partai yang mengusung, dan sebagainya. Ingat, ide pokok tidak membutuhkan rangkaian kata panjang lebar, namun juga harus tepat menyimpulkannya.

2. Coba untuk Menerapkan Tiga Metode

Menghindari menggunakan pengulangan kata karena akan boros dan tidak efektif memberikan inti kepada pembaca. Dianjurkan sekali menerapkan beberapa teknik pengambilan simpulan, seperti:

  • Metode Deduksi merupakan cara buat kesimpulan dengan terlebih dahulu menguraikan penjelasan baru akhirnya menarik inti pembahasan. Dengan kata lain, metode deduksi menempatkan kalimat utama di akhir setelah kalimat penjelas.
  • Metode Analogi dilakukan biasanya pada penulisan berbagai karya artikel ilmiah, contohnya skripsi. Tujuan penulisan metode analogi untuk membuat pembaca lebih mudah memahami dengan menerapkan penggunaan bahasa yang sederhana.
  • Metode Korelasi adalah penegasan terhadap berbagai pernyataan, isinya berupa kalimat sebab-akibat. Korelasi semakin erat semakin mempermudah menentukan kesimpulan karena semuanya ada pada satu jalur.

Contoh dari penerapan metode deduksi:

Jungkook adalah anggota termuda BTS yang lahir pada tahun 1997. Jimin adalah member termuda setelah Jungkook dan lahir pada tahun 1995, sama seperti Taehyung. Sementara Hobi, dance leader dan RM sebagai leader tim lahir pada tahun 1994.

Dua anggota tertua adalah Seokjin yang lahir pada tahun 1992 dan Suga yang lahir tahun 1993. Ketujuh anggota BTS telah debut semenjak tahun 2013 dan tahun ini merupakan 10 tahun kebersamaan mereka bertujuh sebagai anggota BTS.

Inti atau kalimat utama dari pernyataan di atas terletak di akhir, yakni jumlah anggota BTS sebanyak 7 orang. Adapun penjelasan dari kalimat pertama sampai terakhir adalah urutan para anggota, dimulai dari termuda sampai tertua.

Lantas, apa sajakah isi dari kesimpulan yang baik? Kalimat singkat, padat, dan jelas dalam menjawab 5W 1H atau salah satunya saja. Biasanya, simpulan akan ditandai dengan kata jadi, maka dari itu, pada intinya, dan masih banyak lagi padanan kata lainnya.

3. Penting untuk Menempatkan Diri Sebagai Pembaca

Paling penting untuk menerapkan cara membuat kesimpulan otomatis adalah menempatkan diri sebagai seorang pembaca. Jika membutuhkan jeda waktu untuk memisahkan diri dari tulisan maka simpulan sederhana bisa ditangguhkan sementara.

Misal, Anda menulis saat malam dengan perasaan menggebu, maka saat pagi hari bisa membaca kembali tulisannya. Biasanya perasaan sudah berbeda sehingga bisa lebih jernih dan menarik inti permasalahan secara lebih realistis.

Tantangan besar bagi seorang penulis adalah tidak memihak pada sebelah pihak saat menyimpulkan permasalahan. Misal, menulis penelitian tentang transgender dan hukum Indonesia. Tidak boleh ada keberpihakan terhadap keberadaan transgender.

Namun, dicatat juga pada sisi lain, cara buat kesimpulan yang baik adalah tidak mengabaikan pemberlakuan hukum di Indonesia. Jadi, sebagai seorang penulis mesti berpikir keras bagaimana caranya tidak mengabaikan satu hal untuk membela hal lainnya.

Misal, Anda bisa berbijaksana dengan menuliskan inti tulisan seperti ini:

Secara biologis, jenis kelamin manusia ada dua, namun secara psikologis, sisi feminin pada laki-laki bisa lebih banyak, demikian juga sisi maskulin pada wanita. Namun, Indonesia sampai saat ini tidak melegalkan perubahan jenis kelamin, kecuali atas alasan medis.

Contoh kasus, Aprilia Manganang yang terlahir sebagai perempuan, namun berdasarkan keterangan medis lebih dominan sebagai laki-laki. Maka, atas pertimbangan tersebut ia menjalani operasi kelamin dan mengubah nama menjadi Aprilio Manganang.

4. Berdasarkan pada Data

Jika penelitian menggunakan data statistik maka akan lebih mudah dalam menentukan cara membuat kesimpulan makalah secara tepat. Misal, makalah menuliskan tentang data penduduk di Desa A dan Desa B.

Contohkan saja Desa A memiliki jumlah anak-anak sebanyak 12%, dewasa sebanyak 50%, sementara lansia jumlahnya sebanyak 36%. Sementara itu di Desa B, anak-anak jumlahnya 40%, orang dewasa sebanyak 50%, dan jumlah lansia sebanyak 10%.

Dari data tersebut dapat ditarik simpulan bahwa jumlah anak-anak di Desa B lebih banyak. Sementara jumlah orang dewasa di kedua desa sama. Terakhir, jumlah lansia di desa A lebih banyak dibandingkan dengan Desa B.

Berdasarkan cara buat kesimpulan tersebut dapat disimpulkan lagi bahwa angka produktif pada kedua desa nyaris sama karena persentase orang dewasanya sama. Sementara jumlah sekolah bisa jadi di Desa B lebih banyak karena anak-anak lebih banyak.

Baca juga: Apa itu kalimat persuasif secara tepat

Menentukan simpulan berdasarkan data lebih cepat dan mudah dibandingkan tidak ada data. Hanya saja, kuncinya isian dari data tersebut harus sesuai dengan fakta dan bisa jadi pencarian data membutuhkan waktu lama untuk menguji validitas.

5. Menuliskan Kembali atau Parafrase

Terakhir, untuk menentukan simpulan dari tulisan adalah menuliskan kembali menggunakan bahasa sendiri atau disebut parafrase. Penulisan ulang ini tidak dilarang selama tidak mengubah inti pembahasan dan tujuan penyampaian pesan kepada pembaca.

Untuk lebih jelas, coba ikuti permisalan yang kami berikan di sini. Contoh cara membuat kesimpulan bacaan yang baik bisa melihat ini:

Demie memiliki riwayat sakit kanker dari mendiang ibunya. Kini ia mengalami kanker saat menginjak usia 45 tahun. Demie juga suka sekali merokok, minum alkohol, dan makan makanan cepat saji. Demie kini dirawat di rumah sakit sejak sebulan lalu.

Anda bisa menuliskan simpulan, seperti “Kanker sangat berbahaya terutama bagi yang memiliki riwayat genetik”. Penjelasan terkait kondisi Demie dapat disimpulkan menggunakan parafrase selama tidak mengubah makna secara keseluruhan.

Selesai sudah berbagai metode menarik simpulan atau inti pembahasan secara tepat. Sekarang, sebelum menulis simpulan, pastikan pembahasannya mengerucut atau terarah ke satu inti. Penerapan cara membuat kesimpulan secara tepat memudahkan penemuan inti.