Mengenal Contoh Puisi Gurindam Beserta Ciri-cirinya

Kenali contoh puisi gurindam untuk mengetahui bagaimana struktur dan ciri-cirinya. Puisi adalah salah satu karya sastra yang mengekspresikan pikiran dan hati penulis ke dalamnya. Biasanya ada makna atau pesan yang tersirat di setiap kalimatnya karena menggunakan majas.

Puisi ini pada dasarnya termasuk karya sastra tradisional asal Melayu. Sampai saat ini karya sastranya masih dibudayakan sebagai nilai luhur masyarakat Melayu untuk para generasi muda. Puisi modern menggunakan bahasa Melayu sederhana, tetapi lebih lugas serta padat.

Berbeda dengan jenis puisi lainnya, karya sastra asal Melayu ini sering kali berisikan pesan moral, sosial dan keagamaan. Kata-kata seperti kebijaksanaan, sikap, kehidupan, kejujuran, pendidikan, kerja keras dan kesederhanaan sering digunakan dalam contoh puisi penting gurindam.

Alasannya karena sastra digunakan sebagai sarana untuk memberikan nasihat atau mengajarkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Pastinya pesan-pesan tersebut disampaikan dalam bentuk perumpamaan atau ungkapan yang mengandung makna mendalam.

Contoh Puisi Gurindam Asli Asal Melayu

Mengenal Contoh Puisi Gurindam Beserta Ciri Gambar 1.1

Puisi tradisional asal daerah memiliki gaya bahasa tersendiri. Biasanya orang tua menasihati anak atau orang yang lebih muda dengan menggunakan gurindam. Bagi masyarakat yang tidak paham bahasa daerah Melayu, mungkin beberapa puisi singkat khas daerah sulit untuk dipahami.

Pada Gambar diatas, puisi gurindam asli melayu itu menjelaskan tentang belajar ikhlas serta berbudi bahasa luhur. “Budi bahasa tiada bertepi” mengajarkan pentingnya menerapkan etika dan sopan santun dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat atau bahkan kehidupan sehari-hari.

Budi bahasa baik tidak mengenal batas atau tepi, artinya seseorang harus selalu berusaha untuk menggunakan bahasa baik dan sopan dalam segala situasi. “Sudah bertanduk masih meraba lagi” menggambarkan seseorang yang sudah memiliki kelebihan atau keahlian tertentu.

Namun sayangnya orang itu masih mencari hal lain yang belum diperolehnya atau tamak. Pesan ini mengajarkan pentingnya menghargai apa yang sudah dimiliki serta fokus pada pengembangan diri sendiri. Bukan mencari hal-hal baru tanpa menghargai setiap pencapaian sebelumnya.

“Hilangkan buruk sangka lalu” mengingatkan kita untuk tidak berprasangka buruk terhadap orang lain. Maknanya tentang pemahaman, toleransi dan hubungan yang lebih baik antara masyarakat. “Terbit ikhlas buat mesra kini” menyuruh kita untuk ikhlas serta tulus dalam berinteraksi.

Dalam menjalin hubungan yang mesra dan akrab, penting bagi kita untuk bertindak dengan ikhlas tanpa pamrih, tanpa perlu mengharapkan imbalan atau keuntungan pribadi. Secara keseluruhan, contoh puisi gurindam ini mengajarkan kita budi bahasa dan menghargai yang sudah dicapai.

Beberapa Karakteristik dari Puisi Gurindam

Dengan melihat beberapa contoh puisi tradisional di atas, Anda sudah bisa mengenal bagaimana gaya bahasanya. Setiap puisi tentu memiliki karakteristik atau ciri-cirinya masing-masing.

Dengan mengetahui ciri-cirinya, kita bisa membuat puisi itu sendiri tanpa bantuan orang lain. Berikut ciri-ciri puisi gurindam yang perlu diketahui :

  1. Terdiri dari dua bait, setiap bait berisikan dua baris.
  2. Rima untuk baris pertama dengan baris ketiga dan rima baris kedua sama baris keempat.
  3. Bahasanya lugas, sederhana, mudah dipahami oleh pembaca awam.
  4. Mengandung pesan moral, sosial, keagamaan dan sering kali disampaikan dalam bentuk perumpamaan atau ungkapan.
  5. Gaya penulisannya bersifat tidak langsung, tidak mengarahkan atau memaksa pembaca untuk memahami pesan yang ingin disampaikan.
  6. Bait pertama biasanya berisikan situasi atau keadaan. Sementara bait kedua berisi nasihat atau solusi atas situasi tersebut.
  7. Pola metriknya cenderung bebas, bahkan tidak terikat pada satu pola metrik tertentu.
  8. Umumnya tidak pakai kata-kata berlebihan atau metafora terlalu rumit, sehingga mudah diingat atau diulang-ulang.

Contoh Gurindam dalam Bahasa Indonesia

Dengan karakteristik yang sudah ditulis jasa penulis artikel tersebut kita bisa buat sendiri dalam bahasa Indonesia. Tidak perlu memakai bahasa Melayu, karena kita dapat menggunakan gaya bahasa yang berbeda. Anda bisa belajar dari dua contoh puisi gurindam di bawah ini, untuk mempelajari strukturnya.

  1. Senyuman

Mengenal Contoh Puisi Gurindam Beserta Ciri Gambar 1.2

Pada Gambar tersebut, dijelaskan bahwa senyuman bisa menjadi kunci kebahagiaan. “Senyummu adalah senjata terbaik” didefinisikan memiliki kekuatan yang luar biasa. Senyum adalah cara yang efektif untuk menghadapi tantangan dan mengatasi situasi sulit.

Senyuman bisa mencerahkan suasana, menginspirasi dan menciptakan keseimbangan positif dalam hubungan. “Mampu membuat keadaan menjadi lebih baik” artinya bahwa kekuatan senyuman dapat mengubah suasana menjadi lebih menyenangkan atau bahkan positif.

Baca juga: Pengertian puisi lama yang perlu diketahui

Dalam menghadapi masalah, senyuman itu dapat memberikan harapan untuk jadi lebih baik. “Teruslah tersenyum meski hati sedih” mengajarkan pentingnya menjaga senyuman itu meski kita sedang menghadapi kesedihan, karena dapat memberikan semangat pada orang lain.

“Semua akan menjadi lebih indah di hari esok nanti” mengingatkan kita bahwa masa depan masih memiliki potensi besar. Dengan terus bersikap positif dan tetap tersenyum, kita dapat menghadapi hari esok dengan optimisme serta harapan yang lebih besar.

  1. Kejujuran

Mengenal Contoh Puisi Gurindam Beserta Ciri Gambar 1.3

Lalu, ada juga gurindam tentang sifat kejujuran pada Gambar diatas. “Kebenaran selalu menjadi pegangan” artinya kebenaran harus menjadi landasan dan pedoman dalam hidup kita. Ketika dihadapkan pada godaan dan cobaan dunia yang menggoda hati, kita harus tetap jujur.

Jangan sampai terlena dengan bisikan negatif, Anda akan menyesal nanti. “Bila hati tergoda oleh godaan dunia” menggarisbawahi bahwa dunia ini penuh dengan godaan dan tantangan. Tapi kita harus tetap sadar bahwa godaan tersebut dapat menguji ketetapan hati.

Untuk menghadapinya, manusia perlu waspada dan kuat saat menjaga keyakinan yang ada. “Kuatkan hati, pertahankan keyakinan” menjelaskan tentang pentingnya keyakinan kita untuk memperkuat hati, terutama saat mempertahankan nilai-nilai kebenaran.

“Hidup ini akan lebih bermakna dengan kejujuran” mengingatkan hidup akan lebih bermakna ketika kita menghormati kejujuran. Kejujuran adalah kunci keberhasilan saat kita membangun hubungan yang kuat, menjaga integritas diri serta mencapai kehidupan sejahtera.

Contoh Lain Puisi Gurindam Berbahasa Jawa

Mengenal Contoh Puisi Gurindam Beserta Ciri Gambar 1.4

Selain bahasa Melayu, bahasa Jawa kuno juga sering dijadikan nasihat dalam Gurindam. Tentunya masyarakat Jawa paham akan nilai budaya yang kental melalui sebuah karya sastra. Banyak surat dan puisi peninggalan sejarah Jawa yang berisikan kata-kata mutiara sebagai warisan.

Gurindam asli Jawa kuno dari Gambar diatas memiliki makna tentang kehidupan yang mendalam. “Urip iki kudu dipunawaki” mengajarkan bahwa hidup ini harus dihargai dan dijalani dengan baik. Setiap momen dalam kehidupan terdiri dari nilai serta makna yang perlu disyukuri.

“Gumelar ora kuat yakuwi” mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya bergantung pada kekayaan materi atau kekuasaan saja. “Gusti Allah ngaturake sakjroning lahir batin” artinya Tuhan mengendalikan segala hal dalam hidup ini, baik yang tampak maupun tersembunyi.

Kehadiran Tuhan YME mengajarkan kita untuk menjalani hidup dengan ketulusan dan ketakwaan. “Mugi-mugi ulun dadi umat bahagya” merupakan harapan agar kita dapat menjadi umat bahagia. Kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan spiritual, kedamaian batin dan rasa syukur.

Dengan berbagai macam contoh puisi pendek di atas, kita tahu bahwa karya sastra itu bisa dimodifikasi menggunakan bahasa berbeda. Selama kita memahami ciri-cirinya, gurindam bisa dibuat dengan mudah. Baris pertama dan baris kedua gurindam ditujukan untuk kalimat yang berbeda.

Menurut para ahli, baris pertama gurindam untuk menjelaskan sebab. Sedangkan baris keduanya untuk kesimpulan, akibat dan nasihat. Untuk memahaminya, pelajari lebih banyak contoh puisi gurindam dan carilah lebih banyak referensi untuk ide-ide karya sastra lainnya.