Pengertian Puisi Lama yang Perlu Diketahui

Sebagian besar orang masih belum mengetahui pengertian puisi lama sebenarnya. Padahal puisi ini masuk dalam jajaran karya sastra penting dan perlu diketahui oleh masyarakat umum. Sesuai namanya, karya ini sering disebut sastra lama, tulisan tradisional atau syair lampau.

Perbedaan puisi pendek konvensional dengan sekarang terletak di bagian pola pikir penulisnya. Pada zaman dahulu, masyarakat masih menggunakan watak, sifat serta istiadat. Tidak hanya itu saja, penulis di masa lalu juga masih kaku dalam berbahasa sehingga kalimatnya terkesan lebih padat.

Berbeda dengan sekarang gaya penulisan katanya cenderung lebih informal dan mudah dimengerti. Penikmat puisi lama adalah kebangsawanan atau penduduk kelas atas. Gaya tulisan penulis di masa lampau, terlihat ingin memberi nasihat serta petuah pada orang lain.

Oleh sebab itu pemilihan katanya lebih formal, kaku serta terstruktur. Sampai saat ini tetap menjadi bagian penting dari kesusastraan Indonesia dan punya nilai seni tinggi. Untuk mengenal lebih banyak tentang karya seni tradisional, simak penjelasan jasa penulis artikel di bawah ini.

Pengertian Puisi Lama dalam Kesusastraan Indonesia

Pada dasarnya, puisi lama merujuk pada karya sastra tradisional berasal dari masa lampau, seperti pantun, syair, gurindam dan lain sebagainya. Karya sastra punya ciri khas dalam pemilihan bahasa, pola struktur baris, penggunaan rima bahkan penyebutan iramanya terdengar khas.

Puisi lama mengangkat tema-tema berkaitan dengan nilai kearifan lokal, seperti keindahan alam, cinta, pertemanan dan kehidupan sehari-hari. Bisa dikatakan peninggalan puisi lama masih menjadi warisan sastra Indonesia yang dipelajari serta diwariskan pada para generasi muda.

Menurut para ahli, sastra tradisional mengandung pesan moral atau kebijaksanaan, di dalamnya dibalut dengan kata-kata indah dan bermakna. Puisi konvensional banyak dijadikan sebagai materi budaya dan ajaran moral bagi masyarakat Jawa beserta wilayah tertentu di Indonesia.

Pengertian puisi lama lebih ke polanya yang berasal dari masa lampau, biasanya sebelum abad ke-20. Di Indonesia, dikenal dengan sebutan syair, tembang atau pantun. Karya ini ditemukan dalam bahasa daerah, seperti Sunda, Bali, Jawa kuno serta bahasa Melayu.

Banyak karya puisi kuno dianggap sebagai warisan sastra dan budaya nasional, bahkan masih dihargai hingga saat ini. Salah satu contoh adalah yang dituliskan oleh Raja Paku Buwana. Secara garis besar, terdapat berbagai macam ajaran yang dibahas di dalamnya.

Baca juga: Pengertian puisi menurut para ahli

Contoh Serat Wedhatama Pupuh Pangkur 13

Serat atau surat Wedhatama adalah karya sastra buatan Raja Paku Buwana. Suratnya ditulis pakai aksara Jawa dan artinya memiliki makna yang mendalam. Untuk memahami bagaimana strukturnya, Anda dapat melihat salah satu bagian surat yang sudah didokumentasikan.

14. Pengertian Puisi Lama yang Perlu Diketahui Gambar 1.1

  1. Dibaca :

“Tan samar pamoring suksma,

sinuksmaya winahya ing asêpi,

sinimpên têlênging kalbu,

pambukaning warana,

tarlèn saking liyêp layaping aluyup,

pindha pêsating supêna,

sumusup ing rasa jati”

  1. Pengertian puisi lama Wedhatama :

“Tidak lah samar sukma menyatu

meresap terpatri dalam keheningan semadi,

Diendapkan dalam lubuk hati

menjadi pembuka tabir,

berawal dari keadaan antara sadar dan tiada

Seperti terlepas dalam mimpi

Merasuknya rasa yang sejati.”

  1. Maknanya

Seseorang dapat mencapai tingkat kesadaran dan kebijaksanaan yang tinggi. Jika dia mampu memusatkan pikiran dan perasaan dalam keadaan sunyi atau jernih. Dengan demikian, dirinya dapat mengetahui hakikat diri dan alam tanpa perlu kata-kata atau bicara.

Puisi lama tersebut berjenis syair dan mengandung nasihat di setiap katanya. Arti sukma adalah jiwa dalam bahasa Sansekerta. Secara keseluruhan puisi lama Jawa kuno tersebut menasihati kita agar dapat memusatkan pikiran untuk mendapatkan kebijaksanaan.

Struktur Puisi Lama Menurut Kesusastraan

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, puisi memiliki struktur atau pola penulisan tersendiri. Bentuknya selalu sama karena mengikuti struktur penulisannya.

Oleh sebab itu banyak ahli sastra yang menganggap jika karya ini punya ciri khas tersendiri dan semua itu terlihat dari strukturnya. Berikut strukturnya secara keseluruhan :

  1. Larik atau Baris:

Larik atau baris di puisi kuno merupakan unit dasar pembentuknya. Biasanya, kedua struktur ini terdiri beberapa kata atau kalimat yang panjangnya bervariasi. Pada umumnya, puisi lama memiliki jumlah baris atau larik yang tetap dan ditentukan oleh bentuk puisi tersebut.

  1. Suku Kata:

Suku kata bagi sastra lama merupakan unit pembentuk larik. Pada umumnya, suku kata menurut pengertian puisi lama terdiri tiga sampai empat suku kata.

Pola suku kata yang digunakan juga sudah baku dan telah diatur sedemikian rupa untuk menciptakan irama suara khas.

  1. Pantun atau Gending

Pantun atau gending adalah pola sajak atau ritme terdapat dalam puisi lama terdiri dari dua baris atau empat baris. Dengan aturan khas yang sudah ditentukan sebelumnya, pola pantun atau gending tersebut berfungsi untuk menciptakan irama dan ritme dalam puisi lama.

  1. Rangkaian atau Puisi

Rangkaian atau puisi adalah kumpulan larik atau baris dalam sebuah puisi lama. Rangkaian atau puisi dalam puisi lama juga memiliki pola struktur yang baku dan telah ditentukan.

Pada umumnya, karya sastra ini terdiri dari beberapa rangkaian dan telah diatur secara khusus untuk menciptakan kesan serta makna yang diinginkan.

Macam-macam Puisi Lama Wajib Diketahui

Tentu saja ada banyak jenis puisi kuno, karena karya sastranya terdiri dari berbagai bentuk. Anda dapat mempelajari jenis-jenis tersebut. Beberapa karya di antaranya pantun, seloka, tembang, kakawin, syair, kidung dan gurindam, semuanya memiliki pola yang berbeda beda.

Untuk lebih jelasnya berikut jenis-jenis puisi lama :

  1. Pantun:

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lampau yang terdiri dari empat baris. Pola pantun terdiri dari dua baris pertama dan kedua membentuk aksara a-b-a-b.

Sedangkan baris ketiga dan keempat berbentuk aksara c-d-c-d atau c-d-e-d. Biasanya, pantun digunakan untuk menyampaikan nasihat atau pepatah.

  1. Gurindam

Gurindam ialah jenis puisi yang terdiri dari dua larik, di mana setiap larik berisikan dua suku kata. Gurindam ditulis dalam bahasa Melayu dan berisi ajaran moral atau etika kehidupan.

  1. Syair

Syair adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris dengan pola a-b-a-b atau a-a-b-b. Pengertian puisi lama syair berisi tentang cinta atau tentang kehidupan sosial masyarakat.

  1. Seloka

Seloka adalah jenis karya sastra lama yang berisikan empat baris dengan pola a-a-b-b. Seloka biasanya berisi tentang humor hingga sindiran terhadap sesuatu.

  1. Kidung

Kidung merupakan jenis puisi kuno terdiri dari beberapa baris dan biasanya digunakan untuk menyampaikan cerita serta sebuah legenda.

  1. Tembang

Tembang ialah jenis puisi lampau ada beberapa larik dan memiliki irama di baliknya. Tembang biasanya digunakan untuk menyampaikan cerita hingga puisi bersifat religius.

  1. Kakawin

Kakawin merupakan jenis yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno. Kakawin biasanya digunakan untuk menggambarkan mitologi Hindu, kisah-kisah raja atau tentang keagamaan.

Itulah beberapa jenis karya sastra dalam bentuk puisi kuno yang perlu diketahui. Setiap daerah di Indonesia memiliki sejarah dan nilai budayanya masing-masing. Oleh sebab itu pengertian puisi lama bisa berbeda, tergantung tata bahasa yang digunakan oleh setiap daerah.