Menulis Surat Pengunduran Diri dari Perusahaan, Apakah Wajib?

Surat pengunduran diri dari perusahaan ialah sebuah persyaratan bagi karyawan yang ingin berhenti bekerja. Dokumen ini wajib diserahkan ke atasan atau HRD sesuai peraturan yang ada.

Biasanya, dokumen tersebut perlu diserahkan paling lambat satu bulan sebelum mulai berhenti kerja. Istilah umumnya ialah one month notice. Akan tetapi, aturan pengajuannya bisa berbeda untuk setiap perusahaan.

Surat pengunduran diri wajib ditulis dengan baik dan sopan. Supaya hubungan dengan perusahaan tetap terjalin dengan baik. Kemudian juga meninggalkan citra yang positif di tempat kerja lama.

Apa Itu Surat Pengunduran Diri dari Perusahaan?

Menulis Surat Pengunduran Diri dari Perusahaan, Apakah Wajib?

Ketika memutuskan untuk resign, Anda wajib menulis sebuah surat khusus dengan fungsi administratif. Suratnya wajib diserahkan ke atasan dan HRD untuk menunjukkan keputusan resign.

Ketika menyerahkan surat pengunduran diri, perusahaan terkait akan segera bertindak untuk menemukan pengganti. Sehingga posisi yang akan ditinggalkan bisa segera digantikan.

Proses dalam menemukan pengganti tentu tidak mudah dan terkadang memerlukan waktu cukup lama. Sehingga tidak disarankan untuk resign secara mendadak. Apabila Anda melakukannya, maka hubungan dengan tempat kerja lama bisa memburuk.

Lantas, apakah wajib menulis surat pengunduran diri tulis tangan? Sebenarnya aturan untuk penulisannya bisa menyesuaikan kebijakan masing-masing perusahaan. Pada intinya wajib dibuat dengan baik dan sopan.

Terdapat beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan tatkala membuatnya. Seperti pemakaian bahasa dan pemilihan kata yang baik, mudah dipahami, menambahkan informasi tanggal resign, permohonan maaf sampai ucapan terima kasih.

Bagaimana dengan bahasa suratnya? Apakah berupa bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahasa Inggris atau bahasa lainnya? Silahkan sesuaikan dengan kebijakan atau aturan di tempat kerja.

Ketika dokumen tersebut diserahkan ke atasan atau HRD, maka menjadi pemberitahuan sekaligus tanda keluar dari pekerjaan. Karena sudah memutuskan hubungan kerja dengan perusahaan, maka hak dan kewajiban juga berhenti.

Resign sendiri merupakan hal yang wajar terjadi di mana banyak sekali faktor penyebabnya. Misalnya saja menikah, melahirkan, lingkungan kerja kurang nyaman, gaji terlalu kecil dan lain sebagainya.

Apa saja alasan Anda untuk resign, wajib membuat surat pengunduran diri dari perusahaan. Jangan sampai langsung keluar dari pekerjaan tanpa ada komunikasi dengan atasan dan HRD.

Alasan Populer Mengapa Karyawan Mengundurkan Diri

Ketika membahasa tentang resign, mungkin Anda bertanya-tanya apakah alasannya wajar atau tidak. Karena, alasannya harus logis supaya bisa diterima oleh atasan atau HRD. Sebenarnya alasan setiap orang berbeda, namun populernya seperti ini.

1. Tidak Ada Jenjang Karir

Alasan umum yang membuat seseorang kemudian menulis surat pengunduran diri ialah tidak adanya jenjang karir. Kesempatan naik jabatan tentu menjadi hal yang diidam-idamkan oleh pekerja.

Keinginan naik jabatan bukan sekedar keserakahan manusia. Melainkan kebutuhan hidup, karena karyawan biasanya membiayai hidup keluarganya juga. Ketika anaknya semakin dewasa, tentu biaya hidupnya semakin banyak.

2. Ingin Mendapatkan Pengalaman Baru

Tidak jarang seseorang memilih resign karena ingin mencoba pengalaman baru di tempat lainnya. Jadi, setelah resign dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya.

Ketika suatu pekerjaan dilakukan secara berulang-ulang, biasanya memang menyebabkan rasa jenuh. Sehingga berdampak juga pada produktivitas karyawan. Pengalaman baru menjadi kesempatan yang menyenangkan untuk dicoba.

3. Gaji Sedikit

Setiap orang sudah pasti ingin dibayar sesuai dengan beban pekerjaan. Namun, banyak pihak memberi gaji sedikit sementara beban gajinya berlebihan. Hal tersebut tentu memunculkan keinginan untuk keluar dari pekerjaan.

4. Sakit

Seseorang bisa saja membuat surat pengunduran diri DOC karena alasan sakit. Jika kesehatan terganggu tentu produktivitas ikut terganggu. Sehingga pilihan baik bijak adalah meninggalkan pekerjaan.

5. Lingkungan Kerja Tidak Nyaman

Pekerjaan tentu membutuhkan lingkungan yang nyaman. Namun tidak semua tempat menyediakan kenyamanan yang diperlukan. Misalnya saja ada rekan satu tim yang suka melakukan sabotase pekerjaan.

Sehingga rasanya tidak nyaman setiap bekerja. Jadi, wajar saja apabila seorang karyawan ingin keluar dari pekerjaan dan mencari tempat yang lebih nyaman.

Pentingnya Menulis Surat Pengunduran Diri

Mengapa harus mempelajari contoh surat pengunduran diri kerja yang baik dan sopan lantas menuliskannya? Menulis dokumen tersebut bukan hanya dijadikan formalitas, namun ada fungsi lainnya seperti berikut ini.

1. Menyediakan Waktu bagi Perusahaan

Surat resign berguna untuk menyediakan waktu bagi perusahaan supaya bisa menemukan pengganti karyawan. Umumnya dokumen tersebut diserahkan jauh-jauh hari sebelum tanggal resign sehingga perusahaan punya cukup waktu untuk mencari pengganti.

Apabila Anda langsung keluar dari pekerjaan tanpa komunikasi sama sekali, tentu perusahaan akan mengalami kerugian. Karena posisi yang kosong pasti mempengaruhi produktivitas. Jika Anda menyerahkan surat resign, tentu perusahaan bisa segera mengambil tindakan.

2. Memberi Informasi

Surat pengunduran diri dari perusahaan juga berguna dalam memberikan informasi jelas terkait status pekerjaan. Di dalamnya pasti memuat tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda.

Sehingga perusahaan bisa tahu bahwa Anda sudah menyelesaikan tugas. Jadi, suratnya menegaskan bahwa Anda sudah tidak mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan sejak hari terakhir bekerja.

3. Profesionalitas

Surat resign juga menunjukkan profesionalitas. Ketika mulai bekerja pertama kali umumnya perlu menandatangani kontrak atau surat pernyataan dan lainnya. Jadi, ketika keluar juga perlu melakukannya sesuai prosedur formal.

Apabila keluar dari tempat kerja tanpa memberikan dokumen, maka termasuk sikap yang tidak profesional. Sikap profesional sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, jadi jangan sampai mengabaikannya.

Mempunyai sikap profesional juga akan meninggalkan citra positif di mata rekan kerja lainnya. Meskipun akan berpisah dengan mereka, bukan berarti lantas memutuskan hubungan silaturahmi.

Bukan tidak mungkin akan bertemu lagi di lain kesempatan. Misalnya saja ketika Anda membuka bisnis lantas mereka datang sebagai customer. Contohnya saja membuat bisnis jasa penulis artikel, jasa fotografi, jasa lukis dan lain sebagainya.

Peraturan Depnaker Terkait Pengunduran Diri Karyawan

Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah Depnaker mempunyai aturan terkait resign? Lantas, Apakah perusahaan juga punya aturan tersendiri terkait tindakan yang umum dilakukan karyawan tersebut?

Setiap perusahaan umumnya mempunyai aturan dan kebijakan ketika berkaitan dengan resign. Pemerintah sendiri memberikan aturan berupa 1 month notice dan 2 month notice.

Lantas, bagaimana prosedur resign yang benar menurut pemerintah? Jika mengikuti aturan 1 month notice, maka pengajuan resign paling lambat ialah 30 hari sebelum tanggal mulai resign.

Sedangkan jika berdasarkan 2 month notice, pengajuan surat resign dari perusahaan paling lambat ialah 60 hari sebelum tanggal mulai resign. Jadi, waktunya harus mengikuti peraturan tersebut.

Peraturan dalam Pasal 81 angka 42 UU Cipta Kerja juga menyebutkan syarat lain terkait resign yakni tidak ada ikatan dinas dan tetap menjalankan kewajiban. Yakni kewajiban menyelesaikan pekerjaan hingga tanggal mulai resign.

Jika mengikuti peraturan pemerintah terkait surat pengunduran diri, apa untungnya bagi karyawan? Tentu karyawan bisa memperoleh hak seperti uang pisah dan uang penggantian hak.

Uang pisah ialah uang penghargaan sebab loyalitas, bantuan hingga pengabdian karyawan dalam masa kerja tertentu. Sementara uang penggantian hak bisa berupa uang penggantian cuti tahunan, biaya atau ongkos pulang dan lainnya.

Apabila tidak mengikuti peraturan dalam resign, maka akan memperoleh konsekuensi. Misalnya saja tidak mendapat pesangon, tidak memperoleh paklaring, CV menjadi buruk hingga koneksi terputus.

Oleh sebab itu, jangan sampai mengabaikan aturan pemerintah maupun perusahaan ketika ingin keluar dari pekerjaan. Tentu Anda tidak ingin mendapat konsekuensi bukan?

Cara Menyampaikan Pengunduran Diri Secara Lisan dan Etikanya

Jika sudah ada keinginan untuk resign, Anda bisa mengungkapkannya secara sopan kepada atasan. Silahkan sampaikan secara lisan terlebih dahulu sebelum menyerahkan surat pengunduran diri dari perusahaan.

1. Persiapan

Pertama-tama Anda bisa menyiapkan diri terlebih dahulu. Silahkan menyiapkan diri supaya nantinya bisa bicara dengan atasan dengan lancar tanpa ada hambatan atau kesalahan.

2. Mengungkapkan Keinginan Resign

Langkah berikutnya ialah mengungkapkan kehendak untuk resign secara lisan, yaitu bertemu secara tatap muka dengan atasan. Silahkan menyampaikan keinginan tersebut pada atasan tanpa perlu ditemani rekan lainnya.

3. Mengungkapkan Permohonan Maaf

Pastikan mengungkapkan permohonan maaf tatkala mengatakan keinginan resign. Contohnya saja begitu selesai mengampaikan alasan, Anda bisa meminta maaf atas keputusan yang diambil.

4. Mengungkapkan Terima Kasih

Tidak lupa untuk menyampaikan rasa terima kasih. Cukup mengungkapkan rasa terimakasih sebab sudah mendapat kesempatan untuk bekerja. Ungkapkan juga rasa terimakasih atas kesediaan atasan meluangkan waktu dan perhatian.

5. Tidak Menggunakan Kata-Kata dengan Konotasi Negatif

Tatkala mengucapkan resign kepada atasan, jangan menggunakan kalimat atau kata-kata dengan konotasi negatif. Pastikan memilih kata-kata yang sopan dan bisa diterima dengan baik.

6. Mengungkapkan Tanggal Resign

Silahkan menyampaikan tanggal keluarnya Anda dari pekerjaan secara jelas. Jangan hanya mengatakan ingin keluar namun tidak jelas kapan tanggalnya. Informasi ini penting untuk diketahui atasan.

7. Menawarkan Bantuan

Meskipun sudah akan keluar dari pekerjaan, jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Contohnya bantuan terkait dengan posisi yang Anda tinggalkan. Sehingga tidak memutus hubungan baik.

Tidak menutup kemungkinan pengganti Anda nantinya akan memerlukan bantuan. Misalnya menanyakan letak berkas di kantor yang Anda tahu tempatnya. Jadi, jangan lupa untuk menawarkan bantuan.

Prosedur Pengunduran Diri Karyawan Secara Sopan

Seperti apa prosedur resign yang benar dan sopan? Supaya tidak salah langkah dalam menjalankan prosedurnya, mari menyimak panduannya di bawah ini.

1. Membuat Surat Pengunduran Diri

Anda perlu membuat surat resign dari perusahaan. Alasannya sudah disinggung di atas mengenai pentingnya dokumen tersebut. Jadi, jangan sampai mengabaikan langkah ini.

2. Berbicara dengan Atasan

Jika sudah menyiapkan suratnya, Anda bisa berbicara tatap muka dengan atasan terkait keinginan resign. Dapatkan waktu yang tepat guna berbincang. Jangan sampai memilih waktu ketika atasan sibuk, ada janji dengan pihak lain maupun emosinya sedang kurang bagus.

3. Mengajukan One Month Notice

Seperti sudah disinggung di atas, pemerintah telah menetapkan aturan terkait permohonan resign. Jadi, silahkan mengikuti aturannya, yakni mengajukan one month notice. Jangan sampai keluar dari pekerjaan tanpa one month notice.

4. Memberi Tahu Rekan Kerja

Jangan lupa memberi kabar pada rekan kerja terkait proses resign Anda. Tidak perlu menutup informasi terutama jika ada proyek yang tanggung jawabnya diemban bersama.

5. Menyelesaikan Seluruh Tugas

Sebelum keluar pekerjaan, pastikan untuk menyelesaikan seluruh tugas yang sudah menjadi tanggung jawab. Jika pekerjaannya berbentuk proyek dalam jangka waktu lama, silahkan memberi pengarahan pada pengganti Anda.

6. Mengembalikan Seluruh Fasilitas

Jangan lupa untuk mengembalikan semua fasilitas perusahaan misalnya saja laptop, ponsel maupun lainnya. Bersihkan juga meja Anda jangan sampai ada barang pribadi tertinggal di kantor.

Banyak alasan mengapa seseorang ingin keluar dari pekerjaannya. Namun, apa saja alasannya, seorang karyawan perlu membuat surat pengunduran diri dari perusahaan dan menyampaikannya secara sopan.