Perbedaan Utama Teks Laporan dan Teks Deskripsi, Ayo Simak!

Mengenali perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi seringkali membingungkan bagi sebagian orang. Hal ini karena isi teksnya kurang lebih sama-sama menjelaskan tentang suatu objek. Namun jika dibedah lebih dalam, ternyata keduanya memiliki perbedaan signifikan.

Perbedaannya juga sebenarnya sangat banyak, mulai dari aspek definisi, tujuan, isi tulisan, struktur penulisan, dan lain sebagainya. Dengan memahami berbagai aspek tersebut, maka Anda bisa mengidentifikasi sendiri perbedaannya seperti apa.

Jika sudah bisa mengidentifikasi bedanya apa saja, maka Anda juga bisa mempelajari bagaimana cara menuliskan kedua teks tersebut untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk menuliskan tugas sekolah, tugas kuliah, atau untuk cara membuat deskripsi cerita.

Hal ini karena contoh penerapan kedua jenis tulisan tersebut juga berbeda. Misalnya, laporan lebih banyak digunakan untuk penulisan ilmiah yang informasinya terstruktur. Sementara itu deskripsi cenderung lebih bebas, bisa digunakan untuk berbagai penulisan.

Ini Dia Berbagai Perbedaan Utama Teks Laporan dan Teks Deskripsi!

Pada dasarnya, teks tipe laporan serta deskripsi sangat banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Jadi, apa saja faktor pembeda yang paling signifikan antara kedua jenis tulisan ini? Sebagai panduan, berikut ini adalah beberapa hal penting untuk Anda ketahui:

1. Definisi

Menurut Taufiqur Rahman pada buku berjudul Kajian dalam Struktur dan Kebahasaan tahun 2018, laporan adalah jenis teks berisi penjabaran umum dari hasil observasi. Karena memuat klasifikasi tentang suatu hal menurut kriteria tertentu, ini disebut juga teks klasifikasi.

Sementara itu, Asdar dkk pada buku E-Learning Quipper School dalam Pembelajaran Berbasis Teks mendefinisikan deskripsi sebagai teks yang mendeskripsikan suatu objek. Deskripsinya juga bisa bersifat objektif maupun subjektif, sehingga teksnya lebih unik.

Baca juga: Cara Membuat Deskripsi Cerita

2. Tujuan Penulisan

Perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi selanjutnya adalah dari segi tujuan penulisan. Sesuai namanya, laporan bertujuan untuk melaporkan hasil observasi atau pengamatan secara objektif dan sistematis.

Hal ini karena teksnya dirancang untuk menyajikan informasi secara terstruktur sehingga harus menyertakan pendahuluan, metodologi, hasil, dan kesimpulan. Tujuan utamanya adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh pembaca.

Di sisi lain, tujuan dari deskripsi adalah untuk memberikan gambaran mendalam mengenai suatu objek, tempat, atau peristiwa dengan penekanan pada karakteristik dan detailnya. Fungsinya yaitu menggambarkan sesuatu dengan maksimal pada pembaca.

Sehingga, jenis tulisan deskriptif lebih mampu membangkitkan perasaan serta imajinasi. Dengan kata lain, tujuannya lebih ke arah mempersentasikan objek secara subjektif untuk menciptakan pemahaman lebih mendalam pada pembaca.

3. Isi Tulisan

Perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi yang ketiga adalah dari segi isi. Isi suatu pelaporan pembahasannya lebih terfokus pada penjabaran umum dari apa yang telah diobservasi atau diamati penulis berdasarkan klasifikasi atau kriteria tertentu.

Sementara itu, tulisan deskriptif isinya lebih cenderung mendeskripsikan suatu hal beserta ciri-cirinya secara lebih spesifik. Kontennya lebih banyak menyoroti karakteristik dan detail objek dengan menekankan pada aspek indra, contohnya seperti visual dan sensori.

4. Struktur

Perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi berikut adalah dari segi struktur. Secara struktural, suatu pelaporan memiliki struktur yang lebih formal serta terorganisir dengan baik. Strukturnya secara umum meliputi pendahuluan, metode, hasil observasi, dan kesimpulan.

Pendahuluan bertujuan memberikan konteks sementara bagian metodologi atau metode berfungsi menjelaskan proses observasi. Selanjutnya, hasil observasi akan disajikan secara sistematis, serta diberikan kesimpulan untuk merangkum temuan.

Hal yang menjadi salah satu perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi yaitu struktur dari tulisan deskriptif cenderung lebih bebas. Artinya, strukturnya tidak bersifat wajib atau mengikat pada format tertentu.

Jadi, penulis bisa mengatur struktur sesuai dengan kebutuhan, tergantung pada objek yang dideskripsikan. Meskipun struktur umumnya mencakup identifikasi, deskripsi bagian, dan kesimpulan, namun penerapannya bersifat lebih fleksibel dan dapat disesuaikan.

Karena strukturnya lebih kompleks, maka waktu untuk menuliskan pelaporan cenderung lebih lama dan proses menulisnya juga lebih sulit. Berbeda dengan tulisan deskripsi yang umumnya lebih mudah untuk dituliskan.

Baca juga: Contoh Teks Deskripsi Subjektif, Definisi, dan Ciri-cirinya

5. Sifat Penulisan

Perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi berikutnya adalah dari segi sifat. Dalam bukunya, Suhailasari Nasution dkk menyebut bahwa pelaporan bersifat global serta universal jika dibandingkan tulisan deskriptif.

Hal ini karena objek observasi atau objek laporannya dianggap memiliki nilai dan karakteristik yang sama untuk semua. Sementara itu, teks deskriptif lebih bersifat unik atau individual tergantung pada perasaan atau pandangan penulisnya saat mendeskripsikan sesuatu.

6. Subjektivitas

Dari perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi pada poin sebelumnya tentang sifat, bisa diketahui bahwa tulisan deskriptif cenderung lebih subjektif. Hal ini karena setiap penulis bisa memiliki perasaan dan pemikiran yang berbeda saat menjelaskan suatu objek.

Jadi, jenis teksnya dapat memberikan kebebasan kepada penulis untuk mengekspresikan pendapat dan perasaan pribadi terhadap objek yang dideskripsikan. Oleh karena itu, tulisan ini bisa memberikan sudut pandang lebih unik atau berbeda.

Sebaliknya, suatu laporan cenderung lebih bersifat objektif. Sebab dalam melaporkan suatu hasil observasi, seorang penulis harus menuliskannya secara ilmiah. Yaitu dengan cara menjaga netralitas serta menghindari subjektivitas seperti pendapat pribadi.

7. Gaya Penulisan

Poin perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi selanjutnya adalah dari segi gaya penulisan. Pelaporan biasanya ditulis dengan gaya lebih formal, sehingga terkesan kaku serta tidak mengalir secara alami.

Itu sebabnya, melaporkan sesuatu dalam format tulisan cenderung lebih sulit karena bahasanya harus tetap jelas dan mudah dipahami namun harus formal. Selain itu, biasanya gaya penulisan ini sangat berfokus pada data, misalnya angka atau statistik yang kompleks.

Jika pembaca tidak memiliki latar belakang pendidikan memadai atau kurang terbiasa membaca data tersebut, teksnya bisa jadi sulit untuk dipahami. Itu sebabnya, terkadang suatu pelaporan ilmiah dilengkapi oleh grafik atau penjelas lain untuk mempermudah pembaca.

Di sisi lain, suatu tulisan deskriptif gaya penulisannya lebih bebas, fleksibel, serta tidak terikat oleh gaya tertentu. Artinya, penulis bisa menggunakan gaya bahasa formal, semi formal, maupun non formal atau santai, tergantung konteks atau jenis pembacanya.

8. Contoh Tulisan

Perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi yang terakhir adalah dari segi contoh tulisannya. Biasanya, pelaporan meliputi berbagai contoh tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, laporan penelitian, dan lain sebagainya.

Sementara itu, tulisan deskriptif contoh penerapannya jauh lebih beragam. Bisa untuk mendeskripsikan suatu tempat, menuliskan profil seseorang, atau untuk menuliskan ulasan, menulis berita, hingga membuat artikel.

Jika masih kurang paham tentang cara penulisannya, Anda bisa mempercayakan pembuatan artikel deskriptif Anda pada jasa penulis artikel yaitu Artikel.co.id. Hal ini karena cara penulisan yang baik membutuhkan kemampuan riset topik yang baik pula.

Baik itu pelaporan maupun tulisan deskriptif, keduanya sama-sama melibatkan analisis serta pemahaman tentang suatu topik atau objek pembahasan secara mendalam. Jadi, dibutuhkan kemampuan menulis yang baik agar bisa membuat kedua jenis teks tersebut.

Namun jika ingin menulis sendiri, Anda bisa memulai dengan mempelajari apa saja perbedaannya dari berbagai aspek. Untuk mempermudah, 8 perbedaan utama teks laporan dan teks deskripsi bisa dijadikan sebagai panduan.