Prosedur Pengunduran Diri Karyawan, Sopan dan Profesional

Apakah Anda memerlukan prosedur pengunduran diri karyawan? Resign sendiri termasuk hal yang wajar terjadi di sebuah perusahaan. Bisa karena beban kerja berat, lingkungan kerja tidak aman, ingin mengasuh anak di rumah dan alasan lainnya.

Resign bukan hal yang dilarang selama Anda melakukannya sesuai standar atau prosedur. Jadi tidak melanggar aturan pemerintah, undang undang maupun perusahaan terkait.

Lantas, seperti apa prosedur untuk resign dari perusahaan? Mari menyimak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini, mulai dari paragraf pertama sampai terakhir. Jangan melewatkan detail informasinya.

Prosedur Pengunduran Diri Karyawan Secara Sopan

Prosedur Pengunduran Diri Karyawan, Sopan dan Profesional

Apakah Anda sedang menghadapi situasi di mana perlu resign dari perusahaan? Tidak masalah, karena Anda dapat mengikuti prosedur untuk melakukannya. Jadi tidak akan membuat nama jadi jelek dalam benak HRD maupun rekan kerja.

Memang bukan hal aneh jika seorang karyawan ingin keluar dari perusahaan. Apabila Anda juga mengalaminya, cukup ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk resign secara sopan.

1. Membuat Surat Pengunduran Diri

Bolehkah resign mendadak? Sebaiknya Anda lupakan hal semacam itu. Lebih baik untuk resign dengan lebih terencana seperti memulai membuat surat pengunduran diri sehingga meninggalkan kesan baik pada perusahaan.

Silahkan melihat berbagai referensi suratnya di internet. Ada banyak referensi yang bisa dipelajari, mulai dari berbahasa Indonesia hingga berbahasa Inggris. Pastikan untuk membuat suratnya dengan teliti.

Jangan langsung copy-paste surat pengunduran diri dari perusahaan yang Anda temukan di internet. Baca dahulu semuanya, lantas ubah kata-katanya sesuai dengan keperluan.

2. Berbicara dengan Atasan

Anda perlu berbicara langsung dengan atasan terkait keinginan resign. Temukan waktu yang tepat guna berbicara. Jangan sampai mengganggu waktunya ketika sedang sibuk, ada janji dengan orang lain atau emosi kurang bagus.

Lantas, bagaimana cara menjalankan prosedur resign jika atasan mempunyai jadwal yang begitu padat? Apabila tidak bisa bicara langsung, coba menghubungi beliau melalui telepon atau email.

Silahkan ungkapkan alasan pengunduran diri secara sopan tanpa terbawa emosi negatif. Misalnya saja alasannya karena hendak menikah, melahirkan, pulang kampung maupun yang lainnya.

3. Mengajukan One Month Notice

Apakah boleh resign tanpa pamit? Tentu saja hal tersebut tidak disarankan meskipun alasan resign adalah tidak betah dengan perusahaan. Pemerintah sendiri sudah menetapkan aturan terkait permohonan pengunduran diri.

Jadi, karyawan perlu mengajukan permohonan resign secara tertulis paling lambat ialah 30 hari sebelum tanggal mulai resign. Jadi, Anda masih perlu menjalankan kewajiban di perusahaan hingga tanggal mulai resign.

Lebih disarankan untuk mengikuti prosedur pengunduran diri karyawan berupa aturan 1 month notice di atas. Tujuannya supaya perusahaan juga bisa mencari pengganti ketika Anda keluar nanti.

4. Memberi Tahu Rekan Kerja

Jika permohonan pengunduran diri disetujui oleh perusahaan, maka jangan lupa untuk memberi tahu rekan kerja. Karena kepergian Anda pasti akan meninggalkan kesan bagi mereka.

Bisa saja mereka bertanya terkait alasan resign, tujuan pindah kerja dan lain sebagainya. Pastikan untuk berpamitan dengan rekan terdekat. Jangan sampai tiba-tiba keluar setelah menyelesaikan SOP pengunduran diri karyawan.

Apabila tidak sempat berpamitan dengan semua rekan, maka hubungi saja melalui email atau telepon. Prioritaskan untuk berpamitan secara langsung dengan kolega terdekat.

5. Menyelesaikan Semua Tugas

Sebelum meninggalkan perusahaan, Anda wajib menyelesaikan semua tugas yang sudah menjadi kewajiban. Apabila pekerjaannya berupa proyek dengan jangka waktu lama, maka pastikan pengganti Anda nanti dapat melanjutkannya.

Jangan hanya karena sudah hendak resign lantas ingin langsung berhenti bekerja. Selesaikan dahulu semua tugas secara maksimal sampai tiba waktunya benar-benar keluar dari perusahaan.

6. Melatih Pengganti

Apabila Anda sudah tahu siapa yang menggantikan pekerjaan di perusahaan, maka luangkan waktu untuk melatih pengganti tersebut. Bimbing dia untuk mempelajari seluk beluk peran Anda.

Melalui panduan pengunduran diri karyawan ini, transisi pengganti akan lebih cepat. Sehingga turut mencegah turunnya produktivitas tim. Sehingga perusahaan tidak dirugikan ketika Anda resign.

Tidak harus memberikan pelatihannya secara langsung kepada pengganti. Jika memang sulit melakukannya, Anda bisa meninggalkan panduan komprehensif meliputi proses kerja utama, saran hingga kontak yang dapat dihubungi ketika ada pertanyaan.

Melatih pengganti mungkin bukan hal wajib yang harus dilakukan. Namun, hal tersebut dapat menjadi tanda bahwa Anda berterima kasih karena diberi kesempatan bekerja di perusahaan tersebut.

Kemurahan hari tentu akan meninggalkan kesan positif dan profesional di perusahaan lama. Jadi, tidak perlu merasa berat hati jika harus meluangkan waktu untuk melatih pengganti.

7. Mengembalikan Seluruh Fasilitas

Prosedur pengunduran diri karyawan yang tidak boleh dilewatkan ialah mengembalikan seluruh fasilitas perusahaan seperti laptop, ponsel maupun lainnya. Jangan sampai enggan mengembalikannya.

Apabila ada dokumen terkait pekerjaan, serahkan juga kepada perusahaan. Sehingga fasilitas tersebut juga dapat digunakan oleh staf lain yang memerlukannya. Sementara jika ada barang pribadi yang tertinggal di kantor, segera bereskan untuk dibawa pulang.

Pastikan meja kerja bersih dan rapi tanpa ada barang pribadi yang tertinggal. Jangan lupa cek semua laci penyimpanan. Jangan sampai ada sampah tersisa seperti kertas catatan yang sudah tidak dipakai.

8. Meminta Rekomendasi Kolega

Sebelum keluar dari perusahaan, sebaiknya meminta rekomendasi dari bos maupun kolega. Misalnya opsi rekomendasi di platform LinkedIn. Rekomendasinya mampu membantu karier pekerjaan berikutnya.

Contohnya saja rekomendasi terkait jasa penulis artikel. Ketika meminta rekomendasi, pastikan melakukannya dengan sopan. Kemudian sampaikan juga bahwa pengalaman bekerja telah membuat Anda tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

9. Tetap Membantu Apabila diperlukan

Jangan memutus hubungan dengan rekan kerja di kantor meskipun ingin pindah ke perusahaan lain. Lantas, apabila masih ada kolega yang memerlukan bantuan, jangan segan-segan untuk menolong.

Prosedur pengunduran diri karyawan ini dapat dilakukan dengan menghubungkan kolega tersebut. Hubungkan saja dengan staf lain yang berkaitan dengan tugasnya.

Misalnya saja kolega menghubungi Anda karena tidak dapat menemukan dokumen tertentu. Maka, Anda bisa menghubungkannya dengan staf lain yang mengetahui dokumen tersebut.

Apabila Anda sedang sibuk dan tidak bisa langsung membantu, sampaikan untuk menunggu. Beri kepastian kapan bisa meluangkan waktu untuk membantu. Misalnya saja tatkala waktu istirahat.

Jangan sampai menghindari permintaan dari kolega di perusahaan lama. Kecuali jika memang ada kolega yang sengaja mengganggu atau melempar tugasnya pada Anda.

10. Mempertahankan Jalinan Hubungan Baik

Tata cara resign yang terakhir ialah tetap menjalin hubungan baik dengan perusahaan lama. Baik itu hubungan dengan bos, HRD, rekan kerja, klien, maupun vendor.

Alasannya ialah, Anda tidak akan pernah tahu apa yang mungkin terjadi di masa mendatang. Misalnya saja mendapat klien yang sama dengan perusahaan sebelumnya. Misalnya lagi memperoleh peluang kerja baru melalui informasi dari rekan kerja.

Jadi, tetap simpan seluruh kontak dan lanjutkan networking yang telah Anda bangun. Misalnya melalui platform LinkedIn, Instagram, maupun Facebook. Bukan tidak mungkin kesempatan baik datang melalui mereka.

Resign merupakan keputusan yang mungkin tidak mudah terutama jika sudah lama bekerja di perusahaan. Namun, jika memang perlu melakukannya, pastikan untuk mengikuti prosedur pengunduran diri karyawan di atas.