Tujuan Perencanaan Pemasaran yang Wajib Diketahui Pebisnis

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif saat ini, penting bagi setiap pebisnis atau pelaku usaha untuk menetapkan tujuan perencanaan pemasaran. Sebab tujuan ini adalah kunci mencapai kesuksesan jangka panjang dalam menjalankan bisnis.

Selain itu, pemasaran atau marketing juga merupakan aspek penting dalam menjalankan usaha. Secara spesifik, rencana pemasaran sebenarnya memiliki peran krusial dalam menyusun langkah-langkah strategis perusahaan agar bisa mencapai tujuan bisnisnya.

Oleh karena itu, Anda selaku pengusaha juga wajib mengetahui apa saja tujuan rencana pemasaran. Sebab hal ini akan membantu Anda untuk fokus pada sasaran atau target tertentu agar bisa mencapai kesuksesan.

Secara umum, marketing plan sendiri mengacu pada suatu panduan menyeluruh dalam melakukan upaya marketing dalam suatu pemasaran. Dimana, tujuan marketing adalah salah satu unsur utama yang mempengaruhi perencanaannya secara keseluruhan.

7 Tujuan Perencanaan Pemasaran yang Wajib Diketahui Saat Menjalankan Bisnis

Sebenarnya, tujuan merencanakan strategi marketing oleh setiap bisnis atau perusahaan bisa berbeda-beda tergantung pada hasil yang diharapkan. Namun secara umum, ada beberapa tujuan utama yang umumnya dimiliki setiap pebisnis, yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan Kesadaran (Awareness)

Peningkatan kesadaran adalah salah satu tujuan perencanaan pemasaran yang sangat penting. Sebab, hal ini berkaitan dengan upaya untuk memperkenalkan produk atau layanan perusahaan kepada target audiens dengan cara seefektif mungkin.

Secara umum, kesadaran terhadap suatu brand atau merek perusahaan disebut dengan istilah brand awareness. Semakin tinggi tingkat brand awareness di kalangan target pasar, maka semakin kuat pula citra bisnis tersebut di mata konsumen.

Itu sebabnya, brand awareness sangat krusial sebagai upaya membedakan produk dari milik pesaing di pasar. Karena itu, langkah pertama dalam mencapai tujuan ini adalah melakukan riset pasar secara mendalam untuk memahami siapa target audiens Anda.

Lakukan juga riset terkait apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan pesan kepada mereka. Strategi untuk mencapai target ini juga bisa berbeda-beda, serta bisa melibatkan penggunaan berbagai saluran atau media.

Contohnya seperti melalui pemanfaatan iklan, media sosial, hingga pembuatan konten gambar, video, hingga tulisan berupa artikel blog. Melalui pesan-pesan yang kreatif dan relevan, perusahaan dapat membangun kesan positif dalam benak calon pelanggan.

Misalnya jika ingin membangun brand awareness melalui konten blog, maka Anda akan membutuhkan jasa penulis artikel profesional. Contoh lain jika ingin mencapai tujuannya melalui media sosial, maka Anda akan membutuhkan content creator atau influencer.

2. Peningkatan Penjualan (Sales)

Target selanjutnya yang paling mendasar dalam marketing adalah sales (peningkatan penjualan), sebab hal ini langsung berdampak secara signifikan pada pertumbuhan bisnis. Ini melibatkan strategi untuk mendorong konsumen membeli produk atau layanan Anda.

Oleh karena itu dalam konteks rencana marketing, perlu dianalisis bagaimana harga, promosi, distribusi, dan produk itu sendiri akan mempengaruhi proses pembelian konsumen. Selain itu, Anda perlu mengidentifikasi segmen pasar paling potensial.

Selanjutnya, bisa dikembangkan strategi marketing khusus untuk memaksimalkan penjualan pada masing-masing segmen terkait. Sebagai contoh, misalnya tujuan perencanaan pemasaran Anda adalah meningkatkan penjualan pada segmen pasar kategori remaja.

Maka solusinya, marketer perlu mengembangan strategi marketing yang cocok untuk pasar remaja. Contohnya bisa dengan mengadaptasi teknik digital marketing, atau mengadopsi gaya komunikasi kekinian ala remaja.

3. Pengembangan Branding

Dalam konteks rencana pemasaran atau marketing plan, branding adalah salah satu target penting yang harus dicapai. Aspek branding ini berfokus pada cara menciptakan citra positif agar bisa teringat di benak konsumen.

Secara lebih spesifik, branding dapat mencakup elemen seperti logo, slogan, warna, dan asosiasi emosional yang dihubungkan dengan merek. Tujuan ini mendorong konsumen untuk mengidentifikasi brand Anda dengan citra atau image tertentu.

Agar bisa mencapai target tersebut, maka langkah pertama adalah mengidentifikasi nilai inti brand serta pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen. Selanjutnya, perusahaan perlu memastikan bahwa pesan-pesan tersebut konsisten dalam seluruh sarana komunikasi.

Baik itu melalui iklan, media sosial, atau interaksi langsung dengan pelanggan. Melalui upaya konsisten, perusahaan dapat membangun pengenalan merek secara lebih baik sekaligus membantu membedakan diri dari kompetitor di pasar.

4. Peningkatan Loyalitas Pelanggan

Tujuan selanjutnya adalah untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Target ini sangat penting jika Anda ingin membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Sebab dalam konteks bisnis, mempertahankan pelanggan yang sudah ada jauh lebih efisien dibanding mendapatkan pelanggan baru. Untuk mencapainya, dibutuhkan layanan pelanggan yang unggul dan komunikasi efektif secara terus menerus.

Karena itu, wajib untuk mengenali apa faktor penyebab suatu pelanggan bisa tetap setia pada bisnis tertentu. Salah satu cara mengukur atau mengidentifikasinya yaitu bisa melalui survei kepuasan pelanggan.

5. Pemahaman Pasar dan Perkembangan Produk

Target penting lainnya dari upaya perencanaan marketing yaitu untuk memahami kondisi pasar serta mengembangkan produk. Jadi, tujuan perencanaan pemasaran ini lebih berfokus pada pada pemahaman mendalam tentang pasar dan kebutuhan konsumen.

Artinya, bisnis tersebut perlu mengidentifikasi tren pasar, keinginan konsumen, hingga peluang pasar yang belum dimanfaatkan. Melalui riset pasar secara teliti, Anda dapat merancang produk atau layanan baru sesuai dengan permintaan pasar.

Oleh karena itu dalam hal ini, langkah awal untuk mencapai tujuannya adalah degan mengumpulkan data pasar lalu menganalisis tren yang relevan. Setelah itu, perusahaan dapat mengembangkan produk baru secara inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

6. Ekspansi Pasar

Hampir setiap bisnis tentu bertujuan untuk memperluas atau mengekspansi usahanya ke wilayah atau segmen lain secara lebih luas. Itu sebabnya, ini juga merupakan bagian dari tujuan perencanaan pemasaran saat berbisnis.

Contoh tujuannya secara spesifik bisa mencakup ekspansi ke pasar internasional, memasuki segmen pasar baru, atau menciptakan produk untuk segmen baru. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan riset untuk memahami karakteristik pasar baru yang akan diekspansi.

Ini mencakup analisis pesaing, preferensi konsumen, hingga regulasi di segmen pasar baru tersebut. Selanjutnya, strategi pemasaran dan distribusi yang tepat perlu dirancang untuk mencapai kesuksesan dalam melakukan ekspansi.

7. Pengembangan Hubungan Bisnis (B2B)

Jika ingin memperluas bisnis, maka strategi pemasaran tidak hanya melibatkan konsumen saja, tetapi juga dengan sesama pebisnis. Hubungan antara bisnis dengan mitra atau pebisnis lain ini disebut dengan istilah B2B (business-to-business).

Contoh tujuannya bisa mencakup membangun hubungan dengan mitra bisnis baru, mengidentifikasi peluang kemitraan, atau meningkatkan peluang kerja sama. Untuk bisa mencapainya, pertama Anda perlu mengidentifikasi mitra bisnis potensial terlebih dahulu.

Pastikan calon mitra tersebut sudah sesuai dengan nilai serta visi perusahaan Anda. Sebab, pengembangan hubungan bisnis yang kuat membutuhkan komunikasi efektif, kolaborasi, serta motivasi yang sama untuk mencapai tujuan bersama.

Jadi, berbagai target di atas sangat penting untuk dicapai saat menerapkan strategi pemasaran. Sebab, strategi marketing tertentu akan sangat berdampak pada jalannya usaha secara keseluruhan.

Oleh karena itu, pastikan untuk menetapkan target atau tujuannya secara spesifik serta terukur, namun tetap realistis. Sehingga, tujuan perencanaan pemasaran tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk meraih hasil yang diinginkan.