Unsur Paragraf Deskripsi, Tujuan, Jenis, serta Ciri dan Langkah Menuliskannya

Salah satu pengetahuan penting dalam menulis naskah atau teks adalah mengetahui unsur paragraf deskripsi. Paragraf deskripsi merupakan salah satu jenis paragraf atau alinea yang dipakai dalam menulis, selain eksposisi, argumentasi, dan narasi.

Jenis alinea ini biasanya digunakan untuk menggambarkan sesuatu. Kalimat-kalimat di dalamnya mendeskripsikan mengenai sebuah objek, tempat, gagasan, maupun peristiwa. Dengan demikian, pembaca dapat mengenal maupun meresapi maksud dari penulis.

Mengenal Paragraf Deskripsi dan Tujuan Pembuatannya

Sebelum membahas mengenai unsur paragraf deskripsi, maka sebelumnya harus tahu dahulu apa pengertiannya. Jika disimpulkan secara sederhana, alinea deskripsi merupakan kalimat-kalimat yang berisi penjelasan untuk pembaca.

Bisa berupa sebuah objek, gagasan, tempat maupun peristiwa dengan kalimat terperinci dan detail mengenai hal tersebut. Dengan demikian, pembaca mendapatkan gambaran objek dengan nyata.

Ketika menuliskan alinea ini, penulis mengandalkan kelima panca indera sehingga pembaca bukan hanya melihat, tapi mendengar, mencium, dan dapat merasakan objek atau subjek yang digambarkan dalam paragraf tersebut.

Unsur paragraf deskripsi yang harus ada salah satunya adalah objek cerita. Bisa berupa manusia atau mahkluk hidup lainnya, benda, tempat, waktu maupun masa, dan lain sebagainya.

Ciri utamanya adalah menggambarkan dengan detail baik objek berupa orang, mahkluk, tempat, waktu, dan lainnya. Penggambaran bisa ditampilkan dengan menggunakan hasil indera pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, perabaan, atau semua indera.

Tujuan utama pembuatannya adalah menggambarkan objek sehingga pembaca bisa seolah-olah merasakan, melihat, dan mendengar maupun merasakan peristiwa yang dideskripsikan.

Cara membuat deskripsi cerita dengan menjabarkan dalam kalimat dengan pemilihan kata-kata yang tepat. Sebagai contoh:

Banjarmasin masih diselimuti kabut. Orang-orang masih jarang terlihat, hanya satu dua tampak keluar dari rumah. Kendaraan juga masih jarang terlihat, hanya kadang-kadang terdengar deru mesin di jalanan kosong.

Sinar matahari mengintip di ufuk timur, perlahan semakin tampak membangunkan orang-orang dari tidurnya. Pagi menyambut, Banjarmasin tengah terbangun dari tidurnya.

Baca juga: Cara Membuat Deskripsi Cerita: Panduan Menulis yang Benar

Unsur Paragraf Deskripsi dan Syarat Pembentukannya

Dalam alinea deskripsi terdapat beberapa unsur dan syarat pembentukannya sehingga bisa dimasukkan ke dalam jenis paragraf ini. Beberapa untuK yang harus terpenuhi adalah:

  • Ada topik dan gagasan utama
  • Terdapat kalimat utama
  • Kalimat pendukung atau kalimat penjelas
  • Konjungsi

Selain memiliki unsur paragraf deskripsi tersebut, harus juga memenuhi syarat kohesi, koherensi, dan kelengkapan sebagai berikut:

  1. Kohesi (kesatuan), yaitu menyatakan satu hal, yakni kalimat utama dan kalimat penjelas merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.
  2. Koherensi (perpaduan/kekompakan), yaitu kompat tertuju pada satu hal. Terbagi atas:
  • Repetisi, yaitu kepaduan kata kunci dengan paragraf.
  • Kata ganti, yaitu membuat diksi bervariatif terutama menggunakan kata ganti berbeda sehingga tidak monoton.
  • Kata transisi, yaitu penyambung antarkalimat.
  1. Menggunakan metode pengembangan alinea deskripsi.

Ciri-ciri dan 3 Jenis Paragraf Deskripsi

Selain ciri utama yang menjadi unsur paragraf deskripsi, terdapat ciri-ciri khusus dirumuskan untuk mengidentifikasi sebuah alinea termasuk deskripsi atau bukan. Berikut adalah 8 ciri-cirinya:

  1. Menggambarkan atau melukiskan suatu objek maupun peristiwa.
  2. Topik berupa benda atau objek dengan penjelasan naratif melibatkan kesan indera. Bisa penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan lainnya.
  3. Mampu membuat pembaca seolah mengalami sendiri suasana yang dituliskan.
  4. Di dalamnya terdapat banyak kata sifat, kata umum digunakan, atau bahasa yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Menggunakan kata ganti atau frasa benda untuk menyebutkan maupun mengandaikan subjek.
  6. Mengandung keterangan sebagai informasi tambahan mengenai objek, misalnya di rumah, dengan cepat, dan sebagainya.
  7. Menggunakan majas pengandaian atau metafora.
  8. Memaparkan sifat objek atau ciri-ciri fisik tertentu. Sebagai contoh ukuran, warna, bentuk, atau kepribadian dengan terperinci.

Berdasarkan unsur paragraph deskripsi dan ciri-ciri khusus yang membentuknya, secara umum terdapat tiga jenis alinea deskripsi:

  1. Spasial, yaitu alinea yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya sebuah peristiwa tertentu.
  2. Objektif, yaitu alinea menggambarkan objek atau subjek dengan menggunakan identitas apa adanya agar pembaca bisa membayangkan keadaan dari objek maupun subjek tersebut.
  3. Subjektif, yaitu alinea menggambarkan objek yang merupakan tafsiran atau kesan dan perasaan penulis. Unsur paragraf deskripsi paling utama di sini adalah pandangan serta imajinasi penulis terhadap objek tersebut.

4 Langkah Menulis Paragraf Deskripsi

Menuliskan sebuah alinea demi alinea agar bisa menghasilkan naskah deskripsi yang runut bukan perkara mudah. Diperlukan latihan sehingga dapat menjadikannya sebuah karangan yang dapat dinikmati pembaca.

Agar bisa menghasilkan karya terbaik, bisa mengikuti cara membuat deskripsi cerita berikut ini:

1. Cari Topik

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari topik bagus dan mempelajari topik tersebut. Untuk mendapatkan ide, sebaiknya mencari hal-hal terdekat terlebih dahulu.

Misalnya di rumah, cobalah mencari topik dari hal-hal yang ada di rumah. Misalnya keluarga maupun benda dalam rumah. Bisa berupa sepatu, tas, meja, atau hal menarik lain yang idenya dapat digali dan menjadi topik menarik.

Jika sudah menentukan topik, kemudian cobalah menjawab beberapa pertanyaan ini berdasarkan objek terpilih sebagai topik tersebut:

  • Bagaimana rasa, suara, dan bau objek?
  • Berapa ukuran dan beratnya?
  • Apa bentuknya?
  • Apa warnanya?
  • Bagaimana kondisinya?

Kembangkan terus pemikiran agar memahami objek tersebut.

Baca juga: Contoh Teks Deskripsi Tentang Hewan untuk Referensi

2. Mulai Merancang Alinea

Berdasarkan unsur paragraf deskripsi yang sudah diketahui, mulailah membuat rancangan alinea berdasarkan topik diambil sebelumnya. Buat rancangan kasarnya terlebih dahulu berdasarkan jawaban pertanyaan pada langkah sebelumnya.

Gabungkan jawaban-jawaban tersebut, buat detailnya, kemudian mulainya mengembangkan draf kasar ke dalam alinea dengan menggunakan kalimat-kalimat sesuai. Pastikan mengandung diksi dan metafora di dalamnya.

Nah, untuk menentukan majas pengandaian yang digunakan, bisa coba cari kumpulan kata metafora sesuai dengan objek topik karangan Anda.

3. Lakukan Revisi

Jangan merasa puas dengan tulisan yang diselesaikan dalam sekali tulis. Karena bisa jadi, unsur paragraf deskripsi di dalamnya belum tepat atau ada detail bisa ditambahkan.

Jadi, setelah selesai menulis atau mengetik, langkah berikutnya adalah melakukan revisi. Revisi perlu dilakukan setelah membuat alinea kasar di langkah sebelumnya.

Konsentrasi revisi adalah pada penyusunan gambaran detail, apakah kalimat sudah jelas, logis, dan setiap detail tersusun dengan baik. Bisa melakukan revisi setelah mengendapkan naskah satu hari atau beberapa jam.

4. Baca Kembali

Revisi selesai, bukan berarti tugas berakhir. Hal harus dilakukan berikutnya adalah membaca ulang sisi alinea atau karangan dibuat. Bisa mengajak teman untuk membaca dan meminta pendapatnya untuk memperbaiki isi naskah.

Beberapa hal yang menjadi acuan ketika membaca kembali adalah:

  • Perhatikan apakah alinea sudah dimulai dengan kalimat utama, yaitu kalimat mengenai objek dengan penjelasan detail.
  • Apakah paragraf sudah konsisten, jelas, juga spesifik?
  • Apakah penggunaan kalimat sudah menggunakan bentuk lengkap dan tersusun?
  • Apakah kalimat pendukung berisi gambaran berupa penjelasan detail dari kalimat utama?
  • Apakah deskripsinya sudah diurutkan dengan baik dan logis?
  • Apakah sudah menutup naskah dengan kalimat berisi kesimpulan serta pendapat penulis yang dapat menarik pembaca?

Penulisan naskah deskripsi memang perlu dipelajari dengan baik agar sesuai kaidah tata bahasa Indonesia. Penulisan harus tidak monoton dan menggunakan diksi bervariasi agar menarik di mata pembaca.

Oleh sebab itu, jika Anda belum bisa melakukannya dapat menggunakan jasa penulis artikel dari Artikel.co.id yang dapat membantu penyusunan naskah berbagai jenis paragraf. Salah satunya penulisan paragraf deskripsi.

Penulisan oleh professional sangat memerhatikan kaidah kepenulisan yang baik, mulai dari memerhatikan unsur paragraf deskripsi hingga syarat alinea dan penggunaan metafora tepat sesuai dengan topik diangkat dalam penulisan tersebut.