Cara Mengundurkan Diri dari Kontrak Kerja yang Sesuai

Sebenarnya ada berbagai etika dan juga cara mengundurkan diri dari kontrak kerja secara elegan. Masalahnya adalah banyak pekerja dalam negeri justru memilih jalur kurang tepat sehingga melukai portofolio mereka.

Ada banyak alasan yang memicu para pekerja melarikan begitu saja dari kantor tanpa adanya kabar. Biasanya memang masalah personal dan tidak berani mengakui kekurangan mereka dalam pekerjaan tersebut.

Apabila Anda tidak bisa membuat surat pengunduran diri gunakan saja jasa penulis artikel di Artikel.co.id. Ini akan memberikan hasil jauh lebih bagus dalam pembuatan surat resign jika tidak bisa membuat sendiri.

Pada pembahasan kali ini kami akan membedah bagaimana cara dan etika untuk mengundurkan diri dari kontrak kerja. Sehingga kita bisa melakukannya secara elegan dan terlihat profesional.

Karena memberikan kesan terakhir yang bagus tentu dapat menjadi sebuah portofolio bagus. Paling tidak kita masih menjaga performa selama berjaga sampai menit terakhir di perusahaan tersebut.

Jangan Mengundurkan Diri Secara Mendadak

Cara Mengundurkan Diri dari Kontrak Kerja yang Sesuai

Kunci pertama yang ternyata banyak dilupakan oleh pekerja dalam negeri adalah waktu mengundurkan dirinya. Jangan pernah mengajukan resign secara mendadak misalnya kurang dari dua minggu.

Ada alasan spesifik mengapa hal tersebut sangat dibenci oleh perusahaan dan dapat melukai portofolio. Salah satunya adalah administrasi akan menjadi lebih sulit terutama masalah gaji terakhir sampai tunjangan lainnya.

Jadi jika ingin berhenti jangan sampai menyampaikan secara mendadak dimana waktunya tidak bisa diundur lagi. Itu akan melukai portofolio Anda sendiri karena justru merepotkan korporasi di menit terakhir.

Jangan sampai secara mendadak menyerahkan surat pengunduran diri dari perusahaan karena itu jelas akan ditolak. Perlu diketahui bahwa perusahaan memiliki hak untuk menolak permohonan resign dari karyawan.

Apabila terlalu mendadak atau alasannya tidak relevan sama sekali terhadap pekerjaan. Ketika Anda memberikan suratnya terlalu mendadak biasanya akan diberikan tenggat waktu tambahan sampai bisa berhenti.

Lalu apabila alasannya tidak masuk akal akan secara mentah ditolak oleh atasan atau HRD. Jika memberikan kesan negatif seperti itu tanpa mengundurkan diri dalam beberapa bulan kemungkinan Anda berpotensi dipecat.

Sekarang sudah tahu bukan bahwa cara mengundurkan diri dari kontrak kerja memang harus dilakukan sesuai administrasi. Setiap perusahaan pasti memiliki aturan tersendiri yang harus Anda ikuti.

Jadi jangan sampai melukai kontrak, peraturan kantor, dan paling penting portofolio diri sendiri. Karena itu akan berdampak buruk pada masa depan apabila Anda ingin bekerja di kantor lainnya.

Etika Menyampaikan Pengunduran Diri pada Atasan

Sebelum masuk lebih dalam pada masalah etika ternyata banyak pekerja tidak paham sistem kerjanya. Secara garis besar sebagai pekerja yang ingin berhenti setidaknya hormati perusahaan dan berikan kesan baik di menit akhir.

Lalu apakah boleh resign tanpa pamit? Bisa, namun tidak boleh karena itu berbeda kasusnya. Apabila Anda resign tanpa pamit artinya adalah melarikan diri dari kontrak kerja dan itu dampaknya buruk sekali pada portofolio.

Karena banyak orang tidak paham, takut, atau bahkan ragu menghadap atasan membuat etika ini jarang ditemui. Padahal tidak masalah kita menghadap atasan untuk menyatakan ingin berhenti bekerja selama tidak melanggar kontrak.

Etika penyampaian pengunduran diri pada atasan ini dapat kita bagi menjadi tiga fase. Berikut akan kami jelaskan apa saja sehingga Anda bisa memahami dan mengimplementasikannya cara mengundurkan diri dari kontrak kerja yang tepat.

1. Pemberitahuan Informal

Pemberitahuan informal ini dapat kita lakukan dengan cara mencari waktu di luar jam kerja. Boleh pada jam kerja tapi ambil waktu yang bukan rush hour sehingga tidak membuang waktu atasan.

2. Menyampaikan Memo (Notice Period)

Setelah penyampaian informal dilakukan dan mendapatkan tanggapan baik kita bisa lanjutkan dengan pemberian memo atau notice period. Ini adalah langkah formal memulai proses resign dari perusahaan.

3. Penyerahan Surat Pengunduran Diri

Pada jangka waktu yang telah ditentukan oleh memo sebelumnya kita serahkan surat pengunduran diri. Berikan pada atasan dan juga HRD agar dapat dijadikan sebagai arsip administrasi kantor.

Ketiga tahap tersebut adalah langkah sesuai etika yang dapat kita lakukan ketika menyampaikannya pada atasan. Sehingga kita bisa memberikan kesan baik, paling penting tetap menjaga profesionalitas sampai menit terakhir.

Menjaga Profesionalisme Sampai Menit Terakhir

Bagi orang yang memiliki alasan pribadi seperti lingkungan kerja kurang suportif pasti sulit melakukannya. Namun kita tetap harus melakukannya terutama jika memiliki posisi sebagai pekerja kontrak.

Lalu apa boleh resign saat kontrak kerja? Tentu saja sekali lagi harus melihat seperti apa kontraknya. Jika mengacu pada peraturan tenaga kerja seharusnya boleh namun tetap ada denda diberikan pada pekerjanya.

Keluar pada saat masih ada kontrak kerja adalah bentuk kurangnya profesionalitas dari seseorang. Jadi kami kurang merekomendasikan kecuali alasannya memang sangat mendesak dan tidak bisa dibatalkan lagi.

Misalnya ketika tiba-tiba ada anggota keluarga meninggal dan Anda harus fokus pada keluarga. Kemudian jika terjadi kecelakaan yang membuat kapabilitas kerja turun dan memilih untuk keluar dari kontrak.

Jika alasannya memang kuat tentu saja kita tidak masalah bahkan bisa diberikan keringanan. Menjaga profesionalisme sampai menit akhir dapat kita lakukan untuk menunjukkan seperti apa kualitas diri.

Gunakan cara mengundurkan diri dari kontrak kerja yang elegan dan sebisa mungkin tunggu sampai kontraknya hampir berakhir. Menunjukkan profesionalitas dapat kita lakukan dengan bekerja secara optimal.

Meskipun posisi kerja sudah hampir berakhir kita tetap memberikan performa maksimal saat menyelesaikan task. Paling penting Anda harus menyelesaikan main task dari korporasi sebelum hari pengunduran diri.

Sehingga kita bisa memberikan kesan baik dan paling penting menghormati posisi perusahaan sebagai employer. Itu adalah cara menjaga profesionalisme sampai menit akhir sehingga portofolio kita tidak ternoda.

Cara Mengundurkan Diri dari Kontrak Kerja yang Elegan

Disini kami akan memberikan beberapa cara pengunduran diri dari tempat kerja menggunakan cara paling elegan. Sehingga kepergian kita dari kantor justru akan memperbaiki portofolio.

1. Lakukan Mentoring Pada Pekerja Pengganti

Biasanya sebuah perusahaan akan menemukan pengganti ketika kita hendak mengundurkan diri. Jadilah seorang mentor yang baik pada pengganti tersebut agar performanya bisa meningkat drastis.

Sehingga saat kita meninggalkan kantor, workflow tidak akan berpengaruh secara signifikan. Tentu saja itu tergantung pada berapa lama waktu untuk mengundurkan diri.

Semakin lama Anda mempersiapkannya maka akan menjadi lebih bagus karena pengganti pasti sudah ada dan bisa melakukan mentoring. Ini membuktikan bahwa Anda adalah pekerja yang profesional sampai menit akhir.

2. Tetap Mengerjakan Task dengan Baik

Banyak para pekerja yang hendak resign justru menjadi deadwood sehingga performanya turun drastis. Padahal justru pada menit terakhir ini kita harus menunjukkan performa terbaik.

Apapun alasan atau kondisinya usahakan untuk tetap mengerjakan pekerjaan secara optima. Ini akan memberikan kesan terakhir yang bagus baik bagi kolega maupun atasan perusahaan.

3. Pamit dengan Sopan

Banyak pekerja muda ketika mengundurkan diri tidak pamit dengan sopan sehingga melukai portofolio mereka. Oleh karena itu sebisa mungkin apapun penyebab resign selalu pamit dengan sopan.

Baik kepada atasan maupun kolega kerja komunikasikan secara baik agar tidak ada pihak dirugikan. Ini adalah metode yang elegan ketika kita sudah mencapai menit akhir di perusahaan tersebut.

Dengan mengimplementasikan berbagai poin tadi tentu Anda bisa menjadi seorang pekerja profesional sampai akhir. Gunakan cara mengundurkan diri dari kontrak kerja yang baik agar memberikan kesan elegan.