Penulisan Unsur Serapan Bahasa Indonesia yang Benar

Masih banyak orang yang kebingungan mengenai hal penulisan unsur serapan. Beberapa kesalahan bahkan lebih umum dipahami sebagai cara menulis dari kata serapan secara benar. Contoh saja apotik seharusnya ditulis sebagai apotek.

Memang perlu diakui bahwa ada banyak kata-kata di bahasa Indonesia adalah merupakan pinjaman dari ungkapan luar. Oleh karena itu tidak aneh jikalau Anda menemukan beberapa unsur begitu mirip.

Negara yang bahasanya diserap ke dalam dialek nasional juga cukup beragam. Terdapat kata-kata dari ungkapan Inggris, Arab hingga Belanda pada akhirnya dilakukan penyerapan dan jadi ungkapan nasional.

Cara menulis kata pinjaman tersebut sebenarnya sudah memiliki kaidahnya tersendiri. Melalui artikel ini, kami akan memberikan penjelasan terkait unsur pinjaman serta kaidah ketika menuliskannya secara tepat.

Memahami Pengertian dari Unsur Serapan

Penulisan Unsur Serapan Bahasa Indonesia Yang benar

Selain memahami cara penulisan unsur serapan akan lebih baik jika Anda juga mengetahui arti dari kata serapan. Secara singkat unsur pinjaman adalah unsur hasil serapan dan merupakan penggunaan dari ungkapan lain.

Baca juga: Contoh Kalimat Persuasif

Namun terdapat beberapa pengertian suatu kata serapan menurut para ahli. Berikut ini adalah beberapa pengertian dari kata serapan merupakan hasil pemikiran oleh para ahli di Indonesia.

  1. Hocket (1965)

Hocket mendefinisikan penyerapan dialek sebagai akibat suatu kontak antara pengguna bahasa yang berbeda. Sebab kontak antara pengguna dialek yang berbeda tersebut pasti terjadi dan bisa membawa perubahan dan perkembangan budaya.

  1. Sompi (2017)

Sompi menyatakan bahwa definisi dari unsur serapan merupakan kata-kata asalnya dari budaya luar atau budaya daerah. Lalu budaya asing atau daerah tersebut digunakan ke dalam ungkapan asli.

  1. Firdaus (2011)

Firdaus mengatakan bahwa kata serapan merupakan unsur yang berasal dari ungkapan asing dan sudah diintegerasikan ke dalam suatu bahasa. Sehingga penulisan unsur serapan dan pemakaiannya sudah umum dilakukan.

Selain itu Firdaus juga mengatakan bahwa melalui proses penyerapan akan menimbulkan saling pinjam dan mempengaruhi faktor asing. Sehingga proses penyerapan ungkapan sangat erat kaitannya dengan budaya.

  1. Junanah (2010)

Junanah menyebutkan bahwa unsur serapan merupakan reproduksi yang diupayakan. Sehingga pola-pola dari suatu ungkapan diserapnya ke dalam suatu dialek lain sebagai usaha untuk menggunakan unsur tersebut.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa unsur serapan merupakan hasil dari reproduksi sebuah dialek asing ke dalam ungkapan penerima. Dalam konteks dialek nasional, unsur serapan bisa berasal dari ungkapan asing ataupun daerah.

Memahami Penyebab Adanya Unsur Serapan

Penulisan Unsur Serapan Bahasa Indonesia Yang benar

Ketika mempelajari penulisan unsur serapan, mungkin muncul pertanyaan mengapa proses penyerapan ini bisa terjadi. Apalagi mengingat pada dasarnya negara ini sudah memiliki tata berbahasa tersendiri yaitu bahasa Indonesia.

Baca juga: Cara membuat karya ilmiah

Sebenarnya ada banyak faktor yang jadi penyebab adanya hasil serapan dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah beberapa faktor memiliki dugaan merupakan penyebab adanya komponen serapan tersebut.

  1. Interaksi dengan Bangsa Asing

Tidak bisa diungkiri bahwa pada proses berdirinya, negara kita banyak melakukan interaksi terhadap bangsa asing. Contoh saja seperti terjadinya perdagangan antar masyarakat Arab dan penjajahan oleh Belanda.

Hal ini tentu memberikan pengaruh terhadap penggunaan dialek di negara kita. Oleh karena itu tidak aneh jika ada banyak ungkapan Indonesia yang merupakan serapan asalnya dialek Arab dan Belanda.

  1. Pengayaan Bahasa

Faktor adanya unsur serapan yang selanjutnya adalah karena adanya kebutuhan untuk pengayaan pengungkapan. Sebab dalam praktiknya, bahasa Indonesia memang memiliki perbendaharaan unsur yang lebih sedikit jika dibandingkan ungkapan lain.

Sehingga untuk menyebut realitas baru, belum ada dalam ungkapan nasional, penyerapan dialek asing dilakukan. Dengan begitu jumlah perbendaharaan unsur dalam dialek Indonesia akan semakin banyak.

  1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Perkembangan ilmu pengetahuan kerap membawa realitas-realitas baru dan sebelumnya tidak pernah ada. Oleh karenanya diperlukan sebuah unsur sebagai simbol untuk realitas tersebut. Biasanya unsur awal digunakan berasal melalui sumber penemuan.

Sehingga negara lain akan menyerap unsur tersebut ke dalam ungkapan sendiri. Meski tidak jarang beberapa negara juga menggunakan unsur tersendiri sebagai simbol terhadap realitas baru tersebut.

Penulisan Unsur Serapan yang Tepat

Ada banyak kaidah dalam cara menulis unsur hasil pinjaman asal budaya luar. Berikut ini kami akan memberikan beberapa contoh tulisan atau kaidah tepat agar Anda tidak keliru ketika menuliskannya.

  1. Ae à tetap jadi ae. Contohnya aerodynamics diserap jadi aerodinamika
  2. Ae à berubah jadi e jika bervariasi dengan e. contohnya haemoglobin diserap menjadi hemoglobin
  3. Aa à berubah jadi a. Contoh octaaf diserap jadi oktaf
  4. Au à tetap berbentuk au. Contoh hydraulic diserap menjadi hidraulik
  5. Ai à tetap berbentuk ai. Contoh trailer diserap menjadi trailer
  6. C à berubah jadi k jika berada di depan huruf a, u, o. Contoh construction diserap menjadi konstruksi
  7. C à berubah jadi s jika berada di depan huruf e, I, oe dan y. Contoh central diserap menjadi sentral
  8. Cc à penulisan unsur serapan menjadi ks jika berada di depan huruf e atau i. Contoh accent diserap jadi aksen dan vaccine diserapnya menjadi vaksin
  9. Cc à berubah jadi k jika berada di depan huruf o atau u. Contohnya accommodation diserap menjadi akomodasi
  10. Cch dan ch à berubah jadi k jika berada di depan huruf a atau o. Contohnya saccharin diserap menjadi sakarin
  11. Ch à mengalami perubahan sehingga penulisannya s jika lafalnya adalah s atau sy. Contoh machine berubah menjadi mesin
  12. Ch à mengalami perubahan sehingga penulisannya c jika lafalnya adalah c. Contoh charter berubah menjadi carter
  13. Ea à tetap jadi ea. Contoh idealist diserap menjadi idealis
  14. Ee à mengalami perubahan sehingga penulisannya e. Contoh stratosfer diserap menjadi stratosfer
  15. Eu à tetap jadi eu. Contoh neutron diserap menjadi neutron

Cara Membiasakan Penulisan Unsur Terapan yang Lebih Efektif

5.4 Penulisan Unsur Serapan Bahasa Indonesia Yang benar

Sebenarnya masih ada banyak penulisan komponen serapan selain telah kami sebutkan di atas. Tentunya untuk menghafal seluruh kaidah tersebut bukanlah suatu pekerjaan bisa dibilang sangat mudah.

Oleh karena itu memang lebih baik Anda tidak menggunakan hafalan sebagai metode mempelajari cara penulisan ini. Sebaiknya gunakan beberapa cara berikut ini memiliki anggapan lebih efektif.

  1. Membaca Artikel Ilmiah

Cara pertama agar Anda terbiasa memahami penulisan serapan yang tepat adalah dengan rutin membaca artikel ilmiah. Sebab artikel ilmiah menggunakan dialek formal sebagai kaidah penulisannya.

Sehingga seluruh unsur pada akhirnya digunakan termasuk komponen serapan di dalamnya akan sesuai dengan kaidah. Dengan rutin membaca contoh artikel ilmiah juga membuka peluang diri Anda menemukan beragam komponen serapan baru.

  1. Melatih Menulis Artikel

Cara lain agar Anda terbiasa menulis komponen serapan secara tepat adalah dengan melatihnya secara rutin. Sebab dengan sering menuliskannya, Anda secara tidak sadar akan memahaminya tanpa perlu menghafal.

Menulis dengan penggunaan serapan juga akan mempermudah Anda memahami arti dan penggunaannya. Sehingga bukan hanya tahu cara menuliskannya saja, tapi juga paham makna di baliknya.

  1. Belajar Bahasa Asing

Jika seseorang mempelajari dialek asing, maka pasti akan menemukan beberapa unsur unik sekaligus mirip dengan bahasa Indonesia. Setelah itu hal menjadikannya penting hingga perlu dilakukan hanyalah memahami pelafalannya.

Sebab perubahan penulisan dari dialek asing ke dialek Indonesia banyak dilakukan dengan mengacu pada pelafalan. Sehingga Anda akan lebih mudah menuliskan komponen serapan jika memahami cara pelafalan aslinya.

Bahasa Indonesia memang diketahui memiliki banyak unsur begitu mirip dengan bahasa asing. Hal ini tidak aneh karena memang ada banyak komponen serapan merupakan pinjaman oleh bangsa Indonesia.

Apalagi dalam sejarahnya, negara ini banyak berinteraksi dengan bangsa-bangsa asing. Sehingga tidak aneh jika ada penggunaan unsur asal bahasa asing tersebut akhirnya digunakan oleh bangsa Indonesia.

Tentunya penulisan kata-kata serapan tersebut sudah diatur dalam kaidah bahasa Indonesia. Sehingga pastikan Anda memahami penulisan unsur serapan secara tepat agar tidak keliru saat menuliskannya.